Ketua IWO Muridi Susandi Kab Inhil Pinta Dinkes Harus Siapkan Alat Fogging di Setiap Desa ‘Dalam Kas

KILASRIAU.com - Mengingat wilayah Kabupaten Indragiri Hilir endemis untuk berkembang biak nyamuk demam berdarah dengue (DBD), ini ditandai dengan banyaknya penderita DBD setiap tahunnya.

Selama ini, warga harus meminta dinas terkait untuk melakukan fogging, baru setelahnya dilakukan fogging oleh petugas.

Menurut Muridi Susandi, harga alat fogging itu tidak terlalu mahal, dibandingkan dengan alat perontok padi atau bajak sawah yang dimiliki setiap kelompok tani yang harganya mencapai ratusan juta.

“Mesin fogging saya rasa tidak terlalu mahal harganya, maka dari itu kita minta pihak dinkes segera mengusulkan untuk anggaran 2019,” ujarnya.

Kalau bisa satu desa satu mesin fogging nyamuk. Muridi juga berharap Pihak DPRD mem-back up di badan anggaran untuk usulan pembelian mesin fogging.

“Kalau sudah diusulkan saya meminta DPRD mem-back up di badan anggaran untuk pembelian mesin fogging,” tegas Ketua IWO Inhil.

Muridi mengatakan jika nanti mesin fogging jadi dianggarkan dan sudah disahkan dalam APBD Kabupaten Indragiri Hilir maka untuk biaya operasional diserahkan ke desa.

“Dinkes hanya menyiapkan mesin fogging saja, untuk operasional arahkan ke desa karena sudah ada dana desa,” katanya.

Menurut Muridi sebenarnya cara fogging itu bukan efektif untuk pemberantasan nyamuk, fogging hanya membunuh nyamuk besar saja sedangkan jentik nyamuk tidak mati.

“untuk membasmi nyamuk aides aegypti harus dengan 3 M yakni menguras, membasmi tempat penampungan air yang bisa menyebabkan tumbuhnya jentik nyamuk dan menutup dengan rapat tempat penampungan air,” ujarnya.






Tulis Komentar