Kemenpora akan Kembalikan Cek Rp 2 M ke Pemuda Muhammadiyah

KILASRIAU.com - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) akan mengembalikan cek Rp 2 miliar ke PP pemuda muhammadiyah. Cek akan dikembalikan karena tidak ada temuan persoalan pada bantuan dana kemah2017.
"Saya perintahkan (staf) segera dikembalikan. Selama tidak ada masalah, (bantuan operasional) itu hak penerima bantuan karena tidak ada temuan (penyimpangan)," kata Sesmenpora Gatot S Dewa Broto saat dihubungi, Jumat (30/11/2018).
Gatot menegaskan hingga saat ini tidak ada temuan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas kegiatan Apel dan Kemah Pemuda di Prambanan, Yogyakarta, pada 2017. Kemenpora saat itu mengalokasikan anggaran kepada pelaksana kegiatan, yakni PP Pemuda Muhammadiyah dan GP Ansor.
- Seluruh Eksepsi PWO Ditolak PN Medan, "Berita Soal Klien Kami Kalah Bentuk Pembodohan Publik"
- Wujudkan Wisata Aman dan Nyaman: Program 'Lapor Aman Kota Tua' Resmi Disosialisasikan Pada Masyarakat
- Wamenag Romo Syafi’i Bahas Pembentukan Ditjen Pesantren dengan Wamen PAN-RB: Harapan Jadi Kado Hari Santri 2025
- Transformasi PLN Ala Darmawan Prasodjo Gagal, Blackout Terus Berulang, "Copot Darmo!"
- Ketua PWO Lapor Bareskrim, "Sabar Bos, Jangan Panik, Uji Materil Masih Bergulir di PN Medan"
"Tidak ada kewajiban pemuda Muhammadiyah mengembalikan. LHP 2017 Apel Kebangsaan juga tidak ada temuan," sambung dia.
Sebelumnya, anggota III BPK Achsanul Qosasi menyatakan belum mengaudit dana kemah dan pemuda Islam 2017 karena belum ada permintaan. BPK baru akan melakukan audit bila ada permintaan dari penegak hukum dengan data yang diaudit dari penegak hukum.
"Seingat saya, kita tidak pernah melakukan gelar atau ekspose terkait kegiatan kemah dan apel pemuda Islam," ujar Achsanul, Sabtu (24/11).
Sementara itu, polisi menyatakan sudah mengirim surat kepada BPK untuk meminta audit atas kegiatan kemah pemuda. Polisi sebelumnya menyebut ada potensi kerugian negara dalam penggunaan anggaran.
"Dari hasil pemeriksaan awal memang diduga ada anggaran dana sekitar Rp 2 miliar yang tidak dihabiskan penuh yang diduga kurang dari separuh, ada data fiktif dalam penggunaannya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, Senin (26/11). (fdn/fjp)
Tulis Komentar