1 Abad PSHT, Hingga Saat Ini Masih Tetap Berjaya

TELUK KUANTAN - Perayaan 1 abad dan Tasyakuran Warga baru Perguruan Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) yang diikuti ribuan pesilat PSHT di Padepokan PSHT desa Langsat Hulu kecamatan Sentajo Raya, kabupaten Kuantan Singingi, Riau, Ahad (26/09/2022), tampak meriah.

Peringatan 1 Abad dan Tasyakuran Warga baru ini digelar untuk merayakan usia PSHT yang telah menginjak usia 100 tahun atau 1 abad.

Dalam giat tersebut, ratusan personel disiagakan untuk mengamankan kegiatan perayaan 1 Abad Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di Kabupaten Kuantan Singingi.

Dimana, pada perayaan 1 abad perguruan pencak silat PSHT yang digelar pada Ahad 26 September 2022 di Padepokan PSHT Langsat Hulu tersebut, berbagai kegiatan sosial diadakan bersempena 1 Abad perguruan pencak silat PSHT itu, yang salah satunya adalah kegiatan donor darah.

Terlihat hadir dalam acara itu Wakil Gubernur Riau, H Edy Afrizal Natar Nasution, S.IP, Plt Bupati Kuantan Singingi, Drs. H Suhardiman Amby, Ak.,MM, Sekretaris Daerah Kuantan Singingi, H Dedy Sambudi, SKep.,SKM.,MKes, Waka II DPRD Kuansing, Juprizal, SE.,MSi, Kapolres Kuansing, AKBP Rendra Oktha Dinata, SIK.,M.Si, Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kuansing Gusmir Indra, Anggota DPRD Kuansing Darwis ST, Ketua IPSI Kuansing, Solehudin, SSos, Ketua Koni Kuansing, Andi Cahyadi, para OPD di lingkup Kuansing, Camat dan Kapolsek, serta para tamu undangan lainnya dan anggota PSHT se Riau.

Sebelumnya kita mesti harus tahu bahwa, yang mana, PSHT itu sendiri adalah merupakan sebuah singkatan dari Persaudaraan Setia Hati Terate. Yakni Singkatan resmi dari Persaudaraan Setia Hati Terate adalah SH Terate, dimana SH Terate didirikan oleh Ki Hajar Harjo Utomo pada tanggal 2 September 1922 silam di Desa Pilangbango, Kota Madiun. Nah, itu artinya, pada tahun 2022 ini SH Terate genap sudah berusia 100 tahun atau 1 Abad. Hal ini dikenal dengan nama resmi SH Terate, PSHT adalah 10 Perguruan Historis pendiri IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) pada tanggal 18 Mei 1948 di Surakarta.

Oleh karena itu, SH Terate ini mendapatkan kedudukan khusus dalam AD/ART IPSI, yaitu sebagai Perguruan Historis yang memiliki keanggotaan secara otomatis di pusat.

Dalam perguruan silat ini, pendekar SH Terate disebut Warga SH Terate, di mana Warga SH Terate terdiri dari 3 tingkatan yaitu Warga SH Terate Tingkat 1, Warga SH Terate Tingkat 2, dan Warga SH Terate Tingkat 3.

Dalam perguruan pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), tidak dikenal dengan istilah guru dan murid seperti di perguruan silat lainnya, namun di SH Terate para "guru/pelatih" dipanggil dengan sebutan "mas/mbak pelatih". Sedangkan yang dilatih dipanggil dengan sebutan "adik". Hal ini segaris dengan konsep Persaudaraan yang telah dianut oleh SH Terate.

Perlu diketahui juga bahwa, siapapun yang ingin menjadi anggota PSHT atau SH Terate, seseorang harus menjalani proses latihan terlebih dahulu sebelumnya.

Setidaknya ada 4 tahapan yang harus dilalui seorang siswa SH Terate untuk menjadi Seorang Warga, yaitu Siswa Tingkat Sabuk Polos, Siswa Tingkat Sabuk Jambon, Siswa Tingkat Sabuk Hijau, dan Siswa Tingkat Sabuk Putih.

Kemudian setelah melewati tahapan diatas, maka barulah seorang siswa dapat disahkan sebagai anggota PSHT atau Warga SH Terate.

SH Terate tidak hanya mengajarkan pencak silat sebagai bela diri saja. Namun lebih dari itu, di SH Terate juga diajarkan olahraga, kesenian, kerohanian, dan tentunya juga tentang persaudaraan.

Disamping itu, tujuan utama dari PSHT adalah mendidik manusia berbudi pekerti luhur, tahu benar dan salah, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta ikut memayu hayuning bawono (memperindah keindahan dunia). Memayu hayuning bawano memang upaya melindungi keselamatan dunia baik lahir maupun batin.

Saat ini PSHT di Ketuai oleh Kangmas Drs R Murdjoko, HW dan Sekretaris Umumnya Kangmas Ir. Tono Suharyanto. Selain itu, di organiasi SH Terate ada juga yang disebut Dewan Pusat, yaitu lembaga tertinggi organisasi yang bertugas untuk menjaga ajaran Persaudaraan Setia Hati Terate.

Sementara di kabupaten Kuantan Singingi, sebagai ketua organisasi perguruan pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) adalah H Mukhlisin, SPd.

Dalam gelaran perayaan 1 Abad perguruan pencak silat PSHT yang di adakan di Padepokan Langsat Hulu, Mukhlisin mengatakan didepan wakil Gubernur Riau, Plt Bupati Kuansing, Kapolres, Danramil, anggota DPRD Kuansing, dan para tamu undangan lainnya, bahwa pada saat ini PSHT masih tetap berjaya meskipun sudah berusia 100 Tahun.

"Inilah pak, cabang kabupaten Kuantan Singingi. Yang sudah kami rintis bersama saudara-saudara kami, dengan kangmas-kangmas kami, dewan pertimbangan cabang, pengurus cabang, dan seluruh warga setia hati terate yang kurang lebih di kabupaten Kuantan Singingi ini sekitar 11500 orang," ungkap Mukhlisin.

"Kami berharap dapat kucuran dana untuk memajukan dan pembangunan Padepokan kami ini dari pak wakil Gubernur Riau dan pak Bupati Kuansing. Mohon sekiranya nanti dipikirkan perkembangan dari organisasi pencak silat PSHT cabang Kuantan Singingi," begitu kata Mukhlisin menuturkan.

Dalam kesempatan yang sama, Plt Bupati Kuantan Singingi, Drs. H Suhardiman Amby, Ak.,MM mengucapkan selamat Hari Ulang Tahun perguruan Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati (PSHT) yang ke 100 tahun, dan semoga tetap bersatu.

"Selamat Harlah perguruan silat Persaudaraan Setia Hati yang ke 1 abad,  kepada para pengurus, para pelatih, seluruh para pesilat, satukan kekuatan, ikuti arahan pimpinan," ucap Suhardiman.

"Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh," imbuhnya.

"Mari kita bersatu bersama-sama membangun negeri, khususnya kampung kita kabupaten Kuantan Singingi, umumnya Republik Indonesia," begitu kata Suhardiman menghimbau.

Dalam giat itu juga, wakil Gubernur Riau, H Edy Afrizal Natar Nasution, S.IP menyampaikan bahwa dirinya melihat ada nilai-nilai yang tertanam dalam perguruan pencak silat PSHT ini.

Dimana, menurut Edy, dalam kurun waktu 100 tahun dan tempat yang jauh dari tempat dimana dideklarasikannya PSHT ini, anggotanya tetap semangat dan bersatu dengan nilai persaudaraan.

"Kalau kita lihat dalam usia 1 Abad ini tentu bukan usia yang muda. Saya melihat ada nilai-nilai pemeliharaan yang dilakukan oleh generasi terdahulu, dan ini tentu sesuatu yang sangat baik, dalam waktu 100 tahun kemudian ditempat yang jauh dari tempat di deklarasikannya dulu, di madiun, bisa berkumpul dengan puluhan ribu orang," ungkap Edy.

Ditambahkannya lagi, "tentu ini sesuatu yang memiliki nilai-nilai yang pantas untuk kita teladani bersama. Hendaknya kita begitulah menghargai nilai-nilai keluhuran yang dilakukan oleh generasi-generasi penerus kita sebelumnya, yang mempunyai nilai positif seperti ini," kata Edy memaparkan.

Dikatakannya lagi, "saya yakin ini juga akan menjadi inspirasi bagi organisasi yang lain agar bisa menghargai tradisi-tradisi dan budaya yang telah dilakukan orang-orang tua kita dulu," demikian kata wakil Gubernur Riau, H Edy Afrizal Natar Nasution, S.IP menyampaikan. (*)






Tulis Komentar