33 Ekor Sapi Berasal Indragirihilir Terinfeksi PMK


 

Kilasriau.com - Sebanyak 33 ekor sapi di Riau terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK). Jumlah ini bertambah setelah adanya sapi di Siak dan Indragiri Hilir yang ikut terinfeksi. Semula hanya lima ekor sapi di Rokan Hulu asal Sumut yang terdeteksi terinfeksi PMK.
Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Riau, Faralinda Sari mengatakan jumlah terpapar bertambah setelah pemeriksaan sampel di kedua daerah tuntas.

"Hasil uji sampel sapi di Indragiri Hilir dan Siak, yang kami curigai terpapar PMK dari Balai Veteriner Sumatera Barat sudah keluar. Hasilnya 28 ekor sapi di dua daerah itu terkonfirmasi, kata Faralinda, Jumat (3/6/2022).

Jumlah 28 ekor itu 11 di antaranya berasal dari Indragiri Hilir. Sementara 17 ekor sapi di daerah Siak terpapar penyakit PMK usai pemeriksaan tuntas.

Setelah hasil laboratorium sapi di Indragiri dan Siak positif PMK, tercatat total kasus hewan ternak di Riau terpapar 33 ekor sapi.

"Tiga daerah kasus terpapar PMK ini untuk sementara tidak ada mengeluarkan ternak dari daerah kasus. Kemudian kami sudah minta ketiga daerah itu apabila obat minim untuk segera melapor," katanya.

Sebelumnya PMK hewan ternak ternyata sudah masuk ke Riau. Penyakit PMK itu ditemukan pada lima sapi yang dikirim dari Sumatera Utara ke Rokan Hulu.

Melihat kondisi sapi tidak pulih, pemilik akhirnya melaporkan ke dinas peternakan dan hewan. Tim melakukan pengambilan sampel pada 20 Mei lalu.

Setelah dilakukan pemeriksaan, hasilnya ada lima sapi yang terkonfirmasi terkena virus penyakit mulut dan kuku. Kondisi itu diperkuat dengan beberapa gejala sakit sapi seperti keluar air liur berlebih, mulut luka dan demam.

"Sapi itu dibeli sebelum bulan puasa. Tapi jelang hari raya ada gejala sakit tak biasa. Sapi dibeli dari Sumut oleh peternak mandiri. Rencana mau untuk kurban," kata Faralinda beberapa waktu lalu.






Tulis Komentar