Politisasi Khabib Vs McGregor

Foto: Harry How/Getty Images/AFP

KILASRIAU.com - Pertarungan Khabib Nurmagomedov versus Conor McGregor di laga UFC MMA pada Minggu (7/10) lalu terus menyita perhatian dunia. Pertarungan yang dimenangkan Khabib itu turut 'dipolitisasi' ke kontestasi Pilpres 2019.

Awalnya, Ketua Umum PPP Romahurmuziy atau Rommy membandingkan duel tersebut dengan situasi politik di Indonesia saat ini. Rommy menuliskan komentarnya itu melalui akun Instagram miliknya.

"Masih ramai soal pertandingan UFC kemarin antara juara bertahan @khabib nurmagomedov melawan @thenotoriousmma/Conor McGregor," kata Rommy di Instagram resminya, Selasa (9/10).

Khabib yang merupakan juara dunia bertahan kelas ringan UFC, disebut Rommy, terus diprovokasi McGregor. Tindakan brutal dilakukan Conor dan tim sebelum pertandingan dimulai.

"Si penantang @thenotoriousmma berkali-kali memprovokasi sebelum pertandingan dengan melempari bus bahkan menghina ayah dan agama Islam yang dianut @khabib_nurmagomedov," katanya.

"Namun sang juara bertahan tetap diam hingga akhirnya di hari pertandingan dia mampu meng-KO McGregor hanya dalam 4 ronde," imbuh dia.

Potret duel yang disebut-sebut terbesar dalam sejarah UFC itu, kata Rommy, mirip kondisi politik di Indonesia saat ini. Rommy menyebut, penantang--termasuk di kontestasi politik--memang kerap melakukan provokasi.

"Di banyak pertandingan/kontestasi, penantang memang akan agresif melakukan provokasi apalagi jika mengetahui kualitas lawan lebih unggul. Hal ini mirip dengan situasi politik Indonesia akhir-akhir ini," tuturnya.

Partai Gerindra pun heran dengan pernyataan Rommy terkait Khabib Vs McGregor. Anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade mengungkapkan, pernyataan Rommy tersebut banyak melantur.

"Pernyataan Gus Rommy ini kebanyakan melantur karena kebanyakan mimpi di siang bolong. Mulai bilang pendukung Pak Prabowo berbondong pindah ke Pak Jokowi sampai menghubungkan perebutan juara dunia UFC dengan Pilpres 2019," kata Andre saat dimintai konfirmasi, Selasa (9/10).

Andre meminta Rommy tak terlalu banyak bicara melantur. Menurutnya, Rommy lebih baik membisiki Presiden Jokowi untuk menangani korban gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat, hingga nilai tukar rupiah.

"Daripada Gus Rommy kebanyakan melantur, lebih baik tolong bisikin Pak Jokowi untuk segera memenuhi janji kepada korban gempa Lombok. Dan tolong juga bisikin agar Pak Jokowi serius urus ekonomi, di mana nilai tukar rupiah terhadap dolar semakin melemah," ucap Andre.






Tulis Komentar