Galeri Foto

Rasa Otentik Resep Warisan Nenek Buyut

KILASRIAU.com - Miliki rasanya yang manis menjadi ciri khas dari Tapai Ketan Nenek Zulaikha. Kudapan manis yang biasa banyak ditemui saat Hari Raya ini bisa didapatkan bukan hanya saat hari-hari besar saja, tetapi juga tersedia pada hari biasa.

Tapai sendiri merupakan salah satu makanan khas dari Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) yang sering di jumpai dan juga menjadi pemasukan ekonomi masyarakat yang menggeluti usaha ini.

Bagi Kabupaten Inhil yang dikenal dengan sebutan kota seribu parit ini makanan yang dinamakan Tapai tidak asing lagi. Di pasar-pasar tradisional sering kita temukan makanan berbahan dasar pulut ini. 

Untuk itu ada beberapa jenis tapai ini, yaitu tapai ketan hijau, hitam, putih dan Ubi.  Akan tetapi, tapai ketan hijaulah yang unggul atau paling banyak disukai. 

Seperti namanya, kuliner tapai ketan hijau ini memiliki bahan dasar dari ketan yang kemudian diberi pewarna alami dari bubuk daun katuk atau sering disebut pucuk katu sebagai pewarnanya. 

Seperti namanya, kuliner tapai ketan hijau ini memiliki bahan dasar dari ketan yang kemudian diberi pewarna alami dari bubuk daun katuk atau sering disebut pucuk katu sebagai pewarnanya. 

Untuk proses pembuatan tapai ketan hijau ini lumayan sulit, karena melalui beberapa tahap. Yaitu difermentasi selama 2 sampai 3 hari di dalam daun pisang sebagai pembungkusnya.

Rasa tapai ketan hijau ini manis dan enak. Hampir setiap rumah warga yang ada di Inhil biasanya menyediakan tapai ketan hijau ini pada saat hari raya idul fitri dan hari raya idul adha. Akan tetapi hari-hari biasanya juga dijual di pasar-pasar. 

"Tapai pulut merupakan makanan khas Indragiri Hilir yang sudah menjadi makanan turun temurun di wilayah Indragiri Hilir," kata Kadis Parporabud Inhil Junaidi, S.Sos, M.Si, melalui Kabid Pariwisata Dessi Erfina, SP.,