Angkut Kelapa Dari Kebun Menggunakan Mabung
Kilasriau.com, INDRAGIRI HILIR - Panen kelapa merupakan suatu hal yang sangat dinantikan oleh para petani kelapa di Kabupaten Indragiri Hilir.
Tahukah, bawah dalam memanen buah kelapa ada bagian pekerjaan yang sangat berat untuk dilakukan.
Selain dari memetik buah kelapa dengan menggunakan galah yang cukup panjang, ternya proses pengumpulan buah kelapa dengan menggunakan alat tradisional yang disebut Ambung ternyata sangat berat.
- Danlanud RSA dan Ketua PIA AG Panen Raya Bersama Petani Natuna
- Pasar Angso Duo, Satgas Pangan Polda Jambi dan Provinsi Pantau Harga Bapok Pasca Idul Fitri
- Fokus Pengendalian Harga Pangan Bergejolak, Penjabat Bupati Inhil Pimpin Rapat TPID
- Pj. Bupati Inhil Herman Pimpin High Level Meeting Terkait Inflasi Jelang Idul Fitri 1445 H
- PT Ragunas Agri Gelar Pasar Murah, Sediakan Ratusan Paket Sembako
Bagaimana tidak, Puluhan buah kelapa itu dibawa menggunakan ambung untuk di kumpulkan di suatu tempat (Langkaw) untuk dilakukan pengupasan sabutnya.
Tentunnya Pengangkutan buah kelapa menggunakan ambung ini akan dilakukan berulang kali hingga buah kelapa semua benar benar terkumpul.
Penggunaan Alat yang digunakan seperti ransel itu tentunya perlu tenaga yang ekstra agar mampu membawa puluhan buah kelapa dalam satu kali bawa menggunakan alat tersebut.
"Kalau ngangkut kelapa pakai ambung ni berat, apalagi kalau posisi nya jauh dari langkaw," imbuh lemok seorang petani kelapa di Desa Suhada Kecamatan Enok, Senin (29/11/2021).
"Ambung kita gunakan jika air parit tidak dalam kondisi pasang. jika air pasang kita bisa menghanyutkan kelapa di air, pekerjaan lebih mudah. Selain itu ambung ini juga kita manfaatkan untuk melansir kelapa yang sudah di kupas sabutnya untuk dibawa keluar dari kebun," ungkapnya. (Adv/Arbain)
Tulis Komentar