Pengolahan Pasca Panen di Kecamatan Kemuning
Kilasriau.com, INDRAGIRI HILIR - Pengolahan pasca panen menjadi salah satu cara yang inovatif yang dikembangkan oleh petani kelapa di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) dalam meningkatkan nilai tambah dari produk perkebunan.
Dalam pengolahan pasca panen perkebunan kelapa, produk yang bisa dihasilkan oleh petani kelapa maupun kelompok tani bisa berupa minyak, kopra, VCO, Nata DeCoco, bahkan dengan memanfaatkan limbah kelapa seperti sabut kelapa yang bisa diolah menjadi bahan yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
Mengenai pengolahan pasca panen kelapa, dari informasi yang didapat melalui masyarakat di Kecamatan Kemuning, Desa Kemuning Tua mengatakan bahwa perkebunan kelapa di Kecamatan Kemuning tersebut tidak sebanyak di kecamatan lain yang ada di Inhil. Akan tetapi lebih banyak di tanami pohon kelapa sawit.
- Pj. Bupati Inhil Herman Pimpin High Level Meeting Terkait Inflasi Jelang Idul Fitri 1445 H
- PT Ragunas Agri Gelar Pasar Murah, Sediakan Ratusan Paket Sembako
- Pj Bupati Inhil Pimpin Rakor Ekspor Komoditi Pelabuhan Parit 21
- Dibuka Oleh Pj. Bupati Herman, Program Operasi Pasar Murah di Bulan Ramadhan di Awali Bagian Utara Inhil
- Optimalkan Penghimpunan Zakat & Infaq Dari ASN, Pj. Bupati Inhil H. Herman Gelar Rapat Bersama Baznas Inhil
Mengenai sebagian desa yang memiliki perkebunan kelapa di Kecamatan Kemuning kata Niko, pengolahan pasca panen hanya sedikit yang diolah menjadi kopra, akan tatapi lebih banyak di jual bulat.
"Paling buahnya dijual bulat, untuk dijadikan kopra sangat jarang. Ada juga yang jualnya ke pengolahan santan kelapa," tutur Niko, Sabtu (16/10/2021) saat dihubungi awak media.
Sementara itu, mengenai pemanfaatan limbah kelapa seperti sabut kata Niko, tidak terdapat di Kecamatan Kemuning yang melakukan pengolahan sabut kelapa.
"Sabut kelapa kalau di sini dimanfaatkan untuk gondokan tanaman sama untuk timbunan. Kalau pengolahan untuk diambil serat sabut kelapa (cocofiber) tidak ada," tuturnya.
Untuk diketahui, melalui data Dinas Perkebunan Kabupaten Indragiri Hilir bahwa perkebunan kelapa jenis Kelapa Dalam memiliki luas hanya 18 hektar, dengan potensi produksi hasil perkebunan tercatat pada semester II (Juli-Desember 2019) mencapai 18.210 kilogram.
Untuk perkebunan kelapa jenis Kelapa Hibrida hanya memiliki luas satu hektar, dengan potensi produksi hasil perkebunan tercatat pada semester II (Juli-Desember 2019) mencapai 840 kilogram.
(Adv/Arbain)
Tulis Komentar