Pengolahan Pasca Panen di Kecamatan Pulau Burung

Foto: Buah kelapa hasil panen petani di Inhil, Kilasriau.com

Kilasriau.com, INDRAGIRI HILIR - Pengolahan pasca panen menjadi salah satu cara yang inovatif yang dikembangkan oleh petani kelapa di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) dalam meningkatkan nilai tambah dari produk perkebunan.

Dalam pengolahan pasca panen perkebunan kelapa, produk yang bisa dihasilkan oleh petani kelapa maupun kelompok tani bisa berupa minyak, kopra, VCO, Nata DeCoco, bahkan dengan memanfaatkan limbah kelapa seperti sabut kelapa yang bisa diolah menjadi bahan yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

Mengenai pengolahan pasca panen kelapa, dari informasi yang didapat melalui seorang petani kelapa di Kecamatan Pulau Burung, Desa Pulau Burung mengatakan bahwa hasil panen dari perkebunan kelapa pada umumnya dijual kepada perusahaan terdekat.

"Sebagian besar kita cuma jual kelapa jambul dan licin kepada perusahaan, untuk di olah menjadi kopra tidak banyak di Kecamatan Pulau Burung ini," tutur Agus saat dihubungi awak media, Rabu (13/10/2021).

Sementara itu, mengenai pemanfaatan limbah kata Agus, tempurung kelapa itu baru bisa didapat ketika kelapa diolah menjadi kopra.

"Kalau saya pribadi menjual bulat saja, jadi tidak bisa ngolah tempurung untuk dijadikan arang karena tempurung baru ada jika kita buat kopra," ungkapnya.

Lanjutnya, sedangkan sabut kelapa untuk saat ini belum dimanfaatkan, akan tetapi pabrik pengolahan sabut kelapa sampai saat ini masih ada hanya saja tidak beroperasi.

"Paling hanya digunakan sebagai bahan bakar jika membuat kopra salai. Selain itu dimanfaatkan untuk bahan dasar timbunan tanah," paparnya

Untuk diketahui, melalui data Dinas Perkebunan Kabupaten Indragiri Hilir bahwa perkebunan kelapa jenis Kelapa Dalam di Kecamatan Pulau Burung memiliki luas 4.265 hektar, dengan potensi produksi hasil perkebunan tercatat pada semester II (Juli-Desember 2019) mencapai 4.494.942 kilogram.

Sedangkan luas perkebunan kelapa jenis Kelapa Hibrida pada Kecamatan Pulau Burung memiliki luas 11.109 hektar, dengan potensi produksi hasil perkebunan Kelapa Hibrida tercatat pada semester II (Juli-Desember 2019) mencapai 13.249.193 kilogram. (Adv/Arbain)






Tulis Komentar