BRI Cabang Tembilahan Siapkan 50 Nomor Antrian Setiap Harinya, Masyarakat Diminta Tidak Berbondong - Bondong Mengambil BPUM Pada Masa Pandemi

KILASRIAU.com – Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Tembilahan meminta masyarakat penerima Bantuan Pelaku Usaha Mikro (BPUM) di Kabupaten Inhil untuk tetap mengikuti jalur penyaluran yang telah ditetapkan.

Selaku pihak penyalur BPUM, pihak BRI Cabang Tembilahan mengimbau masyarakat tidak perlu takut, panik atau khawatir dana yang ditransferkan Pemerintah Pusat tersebut tidak diterima atau hangus.

Hal ini diungkapkan Pimpinan Cabang (Pinca) BRI Tembilahan, Harry Wahyudi, melihat tingginya antusias masyarakat yang datang berbondong - bondong, sehingga sempat terjadinya penumpukan pengambilan nomor antrian pencairan dana BPUM di Unit BRI di Tembilahan belum lama ini.

Menurut Harry sapaan akrabnya, masyarakat yang pada tahun sebelumnya telah mendaftar dan mendapatkan BPUM akan secara otomatis kembali terdaftar sebagai penerima program stimulus usaha tersebut pada tahun ini.

“Batas pencairan dana BPUM selama 3 bulan, mulai dari april sampai juni masih bisa dicairkan. Masih cukup lama rentang waktunya, tapi di rekening tetap sudah masuk,” ungkap Harry sapaan akrabnya kepada Tribun Pekanbaru, Jum’at (16/4).

Harry mengingatkan masyarakat atau pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk segera menggunakan dana yang telah di transfer ke rekening agar tidak hangus.

“Setelah datang ke BRI untuk membuka blokir tabungannya, segera gunakan berapa pun dana tersebut. Penarikan ini sebagai tanda kalau pemilik buku tabungannya ada, agar dana tidak ditarik lagi ke kas negara,” jelas Harry.

Namun masyarakat tidak perlu khawatir, karena masih ada rentang waktu selama 3 bulan sebelum dana ditarik ke kas negara, jika tidak juga dimanfaatkan oleh penerima bantuan.

“Lewat 3 bulan setelah kita melapor ke BRI tidak juga kita gunakan, maka akan ditarik dananya. Harus ada transaksi berapa pun nominalnya. Kalau bisa langsung dipakai semuanya untuk meningkatkan usaha dan kembali mendorong perekonomian masyarakat,” imbau Harry.

Sementara itu mengenai penumpukan pengambilan antrian yang terjadi di BRI Unit Pasar Pagi awal pekan ini, mewakili BRI Harry menyampaikan permintaan maafnya atas kelalaian petugas di unit tersebut.

“Memang sempat ada kesalahan prosedur sehingga sempat terjadi kerumunan. Ini tentu sangat riskan di masa pandemi yang harus menerapkan prokes. Petugas saat itu sudah kita beri peringatan,” tutur Harry.

Harry menambahkan, kedepannya BRI Cabang Tembilahan telah memperbaiki sistem penyaluran yang dilakukan di setiap unitnya untuk menghindari kerumunan dan memberikan rasa nyaman kepada masyarakat, apalagi dalam situasi pandemi covid 19 saat ini.

“Begitu datang di kasih nomor antrian, tidak tunggu ramai. Setiap penerima kita kasih nomor antrian tidak peduli jam berapa pun dia datang. Kita himbau masyarakat tidak berkumpul, langsung pulang setelah dapat nomor dan datang lagi sesuai tanggal yang ada dinomor antrian,” ucap Harry.

Kedepannya pola ini akan digunakan oleh seluruh unit BRI yang ada di Inhil, mengingat banyaknya jumlah BPUM yang akan disalurkan kepada masyarakat melalui BRI, antara lain yaitu, sebanyak 9 ribu penerima di Kota Tembilahan dan 14 ribu di seluruh kecamatan Kabupaten Inhil lainnya.

“Unit kita yang akan menyalurkan ada 3 di Tembilahan, di Kantor Cabang Tembilahan, Unit Pasar Pagi dan di unit seberang plaza Tembilahan. Se Kabupaten Inhil ada 14 Kecamatan. Semua polanya sama kita terapkan, setiap hari perkantor 50 orang kita layani untuk BPUM ini,” jelas Harry.

Terakhir Harry mengajak masyarakat atau pelaku UMKM untuk mengikuti Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) milik BRI.

Program ini sangat disarankan bagi masyarakat yang masih kekurangan dana usaha atau dana BPUM masih belum cukup untuk pengembangan usahanya.

“Syaratnya cukup gampang hampir sama dengan BPUM ini. Program KUR bisa memberi pinjaman Rp. 10 juta tanpa agunan. Masyarakat bisa juga memanfaatkan program BRI ini, kita sangat mendukung UMKM masyarakat,” pungkas Harry.(*)






Tulis Komentar