PEKAN BARU, KILASRIAU.com - Fenomena mundurnya pejabat di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru masih belum berhenti.

Jika sebelumnya pejabat di Dinas Perhubungan dan Bagian Protokol Setdako Pekanbaru telah resmi mengajukan pengunduran diri, kali ini pejabat yang belum sebulan diamanahkan menjadi Kepala Sub Bagian (Kasubag) di Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Permukiman (Perkim) Kota Pekanbaru, resmi mengajukan surat pengunduran diri ke Badan Kepegawaian Pengembangan dan Sumber Daya Manusia (BKP-SDM) Kota Pekanbaru.

Pejabat yang diketahui bernama Sarif Hidajatullah resmi mundur dari jabatan sebagai Kepala Sub Bagian Keuangan Dinas PU Perkim Kota Pekanbaru. Sebelumnya, pria kelahiran Jakarta 15 Februari 1977 itu mengemban jabatan yang sama tapi di Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kota Pekanbaru.

Posisi Sarif di Kasubag Keuangan Balitbang Pekanbaru digantikan pria kelahiran Tembilahan, 1 Juli 1972, atas nama Jamaluddin AMD yang sebelumnya mengemban jabatan Kasubag Keuangan di Dinas PU Perkim Pekanbaru.

Sumber CAKAPLAH.com yang meminta namanya tidak disebutkan menceritakan alasan rekan seprofesinya tersebut mengundurkan diri dari jabatan Kasubag Keuangan Dinas PU Perkim Pekanbaru.

"Yang bersangkutan mengundurkan diri karena alasan risiko jabatan yang terlalu tinggi. Makanya lebih baik memutuskan mundur daripada mengemban jabatan Kasubag Keuangan di PU Perkim," ujarnya, Rabu (22/8/2018).

Ia juga menuturkan jika pengunduran diri Sarif telah diketahui BKP-SDM Kota Pekanbaru, karena surat resmi pengunduran diri sudah diajukan secara resmi dan diterima Kepala Bidang (Kabid) Mutasi BKP-SDM Kota Pekanbaru, Fauzan, belum lama ini.

"Suratnya sudah diberikan ke Kabid Mutasi. Mungkin, sekarang sedang diproses," ujarnya.

Saat dikonfirmasikan ke Kepala Bidang Mutasi BKP-SDM, Fauzan, dirinya tidak mengangkat telfon. Tiga kali di telfon ke nomor 08216955xxxx tidak diangkat, begitu juga saat di sms tak dibalas.

Ditempat terpisah, Plt Kepala BKP-SDM, Masriah saat dikonfirmasi mengaku sedang berada di Masjid. Bahkan, saat ditelfon yang mengangkat adalah suara laki-laki.

"Ibunya sedang di Masjid. Jika ada yang ingin ditanyakan ke ibu, nanti saja telfonnya," ujarnya mengakhiri.

Sumber : Cakaplah.com

Editor : Ardi