Di Akhir Tahun 2020, Tembilahan Mengalami Inflasi 0,34% dengan IHK 106,26

KILASRIAU.com - Perkembangan indeks harga konsumen (Inflasi/Deflasi) di bulan Desember 2020 Tembilahan Kabupaten Inhil mengalami inflasi 0,34% dengan IHK 106,26, Senin (4/1).

Dikatakan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Inhil Hartono bahwa pada bulan Desember 2020, Kota Tembilahan mengalami Inflasi sebesar  0,34% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,26. Tingkat inflasi tahun kalender Desember 2020 dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Desember 2020 terhadap Desember 2019) sebesar 3,30%.

"Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh meningkatnya sebagian indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,28 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,03 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,05 persen; kelompok
kesehatan sebesar 0,08 persen; dan kelompok transportasi sebesar 0,02 persen. Sedangkan kelompok yang mengalami Deflasi yaitu
kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,14 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,12 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,93 persen. Sementara kelompok lainnya relatif stabil," ucapnya.

Kemudian Hartono menuturkan bahwa komoditas yang memberikan andil terjadinya Inflasi di Tembilahan antara lain: cabai merah, ikan serai, beras, telur ayam ras, cabai rawit,
ketimun, tomat, kol putih/kubis, jengkol, wortel, besi beton, sawi hijau, kembang kol, buncis, bahan bakar rumah tangga dan komoditas lainnya. Dari 24 kota di Sumatera yang menghitung IHK, semua kota mengalami
Inflasi.

"Dan inflasi tertinggi di Kota Gunungsitoli sebesar 1,87 persen dan Inflasi terendah di Kota Bengkulu sebesar 0,14 persen. Di Indonesia, dari 90 kota IHK, 87 kota mengalami Inflasi dan 3 kota mengalami Deflasi. Inflasi tertinggi di Kota Gunungsitoli sebesar 1,87
persen dan Inflasi terendah di Kota Tanjung Selor sebesar 0,05 persen. Sementara Deflasi tertinggi di Kota Luwuk sebesar 0,26 persen dan Deflasi terendah di Kota Ambon sebesar 0,07 persen," tutupnya.






Tulis Komentar