Hari Ini SMKN 1 Tembilahan Laksanakan Ujian Metode Daring, Berikut Jenis Penilainnya

Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Tembilahan Drs. Hasmar

KILASRIAU.com - Sejak kemunculan virus covid-19 di Indonesia seluruh aktifitas sehari-hari menjadi berubah. Perubahan ini tidak hanya dari interaksi sesama manusia melainkan juga perekonomian hingga pendidikan.

Pemerintah melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) telah mengeluarkan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9/2018 tentang Pemanfaatan Rumah Belajar.

Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Tembilahan Drs. Hasmar mengatakan bahwa pembelajaran dengan daring sampai saat ini masih berjalan lancar.

"Kemarin kita telah melaksanakan pembelajaran daring, dan hasil dari pembelajar itu lah hari ini kita mengujikan dengan anak-anak kita. Hasilnya nanti merupakan pertimbangan buat mereka agar bisa naik kelas," kata Hasmar, Senin (8/6/2020).

Lebih lanjut, Kepsek SMKN 1 Tembilahan Hasmar menuturkan bahwa sampai saat ini belum ada kendala yang berarti dan belum bisa melakukan evaluasi secara keseluruhan. Namun pihak sekolah telah mengantisipasi bila mana timbul kendala.

"Alhamdulillah, sejauh ini belum ada kendala terkait pembelajaran daring ini. Namun kita tetap mengantisipasi. Seperti di bulan kemarin ada timbul kendala siswa tidak memiliki hp adroid, jaringan di tempat tinggalnya susah tau tidak ada," ucap Hasmar.

Disamping itu juga, Kepsek SMKN 1 Tembilahan menjelaskan bahawa telah memberikan solusi untuk semua permasalahan tersebut seperti. siswa yang tidak memiliki handphone itu dapat berbagi, dan guru diminta untuk terus memantau siswa di aplikasi yang sudah tersedia, sehingga tidak ada lagi siswa nantinya tidak mengikuti ujian.

"Kita sadar itu masih belum maksimal, namun ini lah solusi yang dapat kami berikan. Untuk anak-anak yang betul memiliki permasalahan khusus maka kita akan  memberikan tugas atau bekerjasama dengan wali kelas masalah tugas atau soal. Karena kita harus marif untuk memberikan suatu kebijakan dan trobosan agar anak-anak kita terkendala oleh pandemi covid-19 ini," jelasnya.

Terakhir, Kepsek SMKN 1 Tembilahan mengatakan bahwa sesuai dengan surat edaran dari Mentri sudah menganggarkan untuk biaya pembelian pakat untuk guru dan siswa. Diharapkan dengan bantuan ini dapat meringankan beban mereka dan lebih menunjang keaktifan, kreatifitas seluruh siswa dan guru

"Ini kita ambil 30% dari seluruh siswa dari dana bos dan ini sesuai petunjuk yang kita terima dari kementrian. Semoga ini bisa menjawab semua tantangan pembelajaran dimasa pandami covid-19," tutupnya.

Sejalan yang disampaikan Kepsek SMKN  1 Tembilahan Hasmar, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Dra. Ekalinda mengatakan bahwa pembelajaran pada masa pandami covid-19 ini masing-masing guru menggunakan aplikasi sesuai yang mereka inginkan.

"Karena saat ini sudah banyak aplikasi yang dapat digunakan seperti Edmodo, classroom, WhatsApp (WA) serta aplikasi lainnya. Maka dari itu, setiap guru diminta pertanggung jawabannya untuk membuat laporannya," kata WK Kurikulum.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Dra. Ekalinda sendiri menuturkan bahwa  tanggal 8-17 Juni 2020 SMKN 1 Tembilahan melaksanakan ujian secara daring yang telah dijadwalkan.

"Jadi masing-masing siswa bisa mengerjakan soal ujian yang dibuat oleh gurunya. Kemudian guru melaporkan absen ujian ke wali kelasnya.  Nah, wali kelasnya inilah yang memiki peran penting untuk mengontrol siswanya apakah mengikuti ujian atau tidak," ucapnya.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Dra. Ekalinda melanjutkan untuk panitia tanggal 10 Juni 2020 membuka posko penilaian di ruang Teratai dengan mengikuti protokol Covid 19 dengan melibatkan Tenaga Medis yang dimiliki sekolah.

"Karena sistem penilaian dibagi dua. Pertama untuk kelas X Guru Mapel yang bertanggungjawab memasukan nilai ke web e_rapor karena pengerjaan  penilaian e_rapor ini bisa digunakan dengan di sekolah maupun di rumah. Sehingga Penilaian Akhir wali kelas hanya mengambil dari nilai Guru Mapel untuk mencetak Rapor Siswa dan kedua penilaian kelas XI  masih menggunakan aplikasi  penilaian dari Guru Mapel ke wali kelas saja. Selanjutnya wali kelas memasukkan nilai Guru Mapel tersebut dan mencetak rapor siswanya. Dari data diatas direkap oleh Staf Kurikulum," tuturnya.






Tulis Komentar