Kota Tembilahan di Bulan Februari 2020 Alami Inflasi Sebesar 0,31% dengan IHK 103,62

KILASRIAU.com - Badan Pusat Statistik Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) melaksanak press release BRS Inflasi di   kota Tembilahan bulan februari 2020 di Aula BPS Kabupaten Inhil Jalan Bunga nomor 11 Tembilahan, Senin (2/3/2020).

Kepal BPS Kabupaten Inhil Hartono mengatakan pada bulan Februari 2020, Kota Tembilahan mengalami lnflasi sebesar 0,31 persen dengan indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 103,62. Tingkat inflasi tahun kalender Februari 2020 sebesar 0,73 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2020 terhadap Februari 2019) sebesar 3,05 persen. 

"Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,69 persen; kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,19 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,21 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,41 persen; kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,22 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,57 persen. Sedangkan kelompok yang mengalami deflasi yaitu kelompok transportasi sebesar 0,04 persen dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,19 persen. Kelompok lainnya relatif stabil," kata Hartono.

Hartono juga menuturkan bahwa Komoditas yang memberikan andil terjadinya inflasi di Tembilahan antara lain: bawang putih, cabai merah, udang basah, minyak goreng, sewa rumah, emas perhiasan, jeruk, cabai merah kering, jagung muda/ putren, pisang, buncis, daun singkong dan komoditas lainnya. Dari 24 kota di Sumatera yang menghitung IHK, 16 kota mengalami inflasi dan 8 kota mengalami deflasi. lnflasi tertinggi di Kota Jambi sebesar 0,75 persen persen dan inflasi terendah di Kota Bengkulu sebesar 0,09 persen. Sedangkan deflasi tertinggi di Kota Tanjung Pandan sebesar 1,20 persen dan deflasi terendah di Kota Padang sidimpuan sebesar 0,01 persen.

"Di Indonesia sendiri, dari 90 kota IHK, 73 kota mengalami inflasi dan 17 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi di Kota Sintang sebesar 1,21 persen dengan IHK sebesar 109,73 dan terendah di Kota Pare-pare sebesar 0,02 persen dengan IHK sebesar 103,82. Sementara deflasi tertinggi di Kota Tanjung Pandan sebesar 1,20 persen dengan IHK sebesar 103,66 dan deflasi rendah di Kota Padang sidimpuan sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 104,01," tutupnya.

 






Tulis Komentar