Menkominfo Temukan 500 Ribu URL Penyebar Hoaks di Papua

Ilustrasi gawai ponsel, di mana banyak orang membaca berita hoaks tentang Papua dan Papua Barat.

KILASARIAU.com - Menteri Kominfo Rudiantara menyebutkan ada sekitar 500 ribu URL (Uniform Resource Locator) atau alamat situs yang terdeteksi menyebar hoaks, diduga memperkeruh kondisi di Papua dan Papua Barat saat ini, terlebih layanan internet di kedua daerah itu masih terbatas.

"Jumlahnya masih sangat tinggi. Kontennya tidak hanya berita bohong, tapi juga menghasut dan mengadu domba," kata Rudiantara di Padang, melansir Antara.

Rudiantara melanjutkan, pemulihan akses internet dilakukan secara bertahap dengan tetap memperhatikan situasi terbaru di Papua dan Papua Barat. Saat ini, ada 29 kabupaten dan kota di Provinsi Papua, serta 12 kabupaten di Papua Barat yang dibatasi akses internetnya.

"Menkopolhukam sudah memastikan daerah yang kondusif akan dipulihkan. Kita sudah ketemu provider untuk membahas skenario pemulihan itu," ujar Rudiantara menambahkan.

Sementara, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) belum berencana menarik pasukan meski kondisi keamanan di Papua dan Papua Barat diklaim sudah berangsur kondusif. 

Ia menjelaskan, saat ini sudah ada tim yang khusus bertugas memantau situasi di Papua. Sebelumnya, kerusuhan terjadi di Papua dan Papua Barat akibat aksi demonstrasi yang berakhir anarkis.

Menko Polhukam Wiranto menyebut ada upaya adu domba di tengah gelombang demonstrasi di Papua yang memanas belakangan ini. Menurutnya, adu domba itu diedarkan melalui hoaks untuk mengacaukan informasi tentang kondisi masyarakat Papua.

Wiranto mengatakan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian dan Sesmenko Polhukam bertolak ke Papua untuk menemui masyarakat dan mengetahui situasi di lapangan. Dia menyebut aktivitas di Jayapura saat ini berangsur pulih.


Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Muhammad Iqbal mengatakan pihaknya masih mengupayakan dialog dan sosialisasi dalam menangani setiap demonstrasi yang terjadi.

"Belum (menarik pasukan), kita sedang melakukan upaya dialog, upaya sosialisasi," ujar Iqbal saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Senin (2/9)
.






Tulis Komentar