Ekspor Riau Turun 6,21%

Ilustrasi

KILASRIAU.com - Nilai ekspor Riau berdasarkan harga Free On Board (FOB) pada Februari 2019 mencapai US$ 927.48 juta. Angka ini mengalami penurunan sebesar 6,21 persen dibanding ekspor bulan Januari 2019 sebesar US$ 988.86 juta.

"Penurunan ini disebabkan oleh turunnya ekspor non migas sebesar 9,92 persen, sedangkan ekspor migas naik sebesar 79,71 persen," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau Aden Gultom, Rabu (3/4/2019).

Aden menjelaskan, ekspor non migas dari US$ 947.93 juta pada bulan Januari 2019 turun menjadi US$ 853.92 juta pada bulan Februari 2019.

"Sebaliknya ekspor Migas dari US$ 40.93 juta pada bulan Januari 2019 naik menjadi US$ 73.56 juta pada bulan Februari 2019," cakapnya.

Lanjut Aden, selama Januari-Februari 2019, nilai ekspor Riau mengalami penurunan sebesar 29,65 persen dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang disebabkan oleh turunnya ekspor Migas dan non Migas masing-masing sebesar 74,71 persen dan 20,67 persen.

"Penurunan ekspor Migas disebabkan oleh turunnya ekspor minyak mentah sebesar 84,03 persen dan ekspor industri pengolahan hasil minyak sebesar 5,91 persen," terangnga.

Dari 10 golongan barang ekspor non migas terbesar bulan Februari 2019 dibanding Januari 2019, penurunan terbesar terjadi pada Lemak & Minyak Hewan/Nabati sebesar US$ 51.89 juta, Bubur Kayu (Pulp) US$ 19.13 juta, Berbagai Produk Kimia US$ 10.99 juta, dan Kertas dan Karton US$ 4.15 juta.

"Sedangkan yang mengalami kenaikan hanya terjadi pada Ampas dan Sisa Industri Makanan sebesar US$ 0.75 juta, dan Tembakau US$ 0.23 juta. Selama Januari-Februari 2019, ekspor 10 golongan barang utama non migas memberikan kontribusi sebesar 99,42 persen terhadap total ekspor non migas," pungkasnya.

Dari sisi pertumbuhan, ekspor 10 golongan barang utama non migas tersebut mengalami penurunan sebesar 20,68 persen terhadap periode yang sama tahun 2018.






Tulis Komentar