Terdampak Gunung Karangetang, Warga Desa Batubulan Butuh Tambahan Genset
KILASRIAU.com - Warga Desa Batubulan yang terdampak letusan Gunung Karangetan di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, saat ini masih membutuhkan mesin pembangkit listrik berupa genset dari PLN.
"Aliran listrik di sana (Batubulan) hanya 12 jam. Karena genset pembangkit listrik hanya satu unit dari PLN," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sitaro Bob Wuaten, Senin (4/3/2019).
Menurut Bob, listrik hidup 12 jam sudah bagus.
- Upacara Bendera 17-an, Danlanud RSA Sampaikan Pesan Penting Kasau
- Catat Kinerja Positif, PLTU Tembilahan Terangi 87 Juta Rumah di Tahun 2023
- Prajurit Korps Wanita TNI AL Lanal Ranai Juara II Lomba Natuna Geopark Marathon 2024
- Lolos ke Penilaian WBBM, Imigrasi Tembilahan Ikut Penguatan ZI oleh Mempan- RB dan Ombudsma
- Kasau Resmikan Tugu Pesawat Lanud RSA Bersama Danlanud RSA Natuna
"Namun, lebih bagus kalau bisa 24 jam. Jadi, pada siang hari masyarakat juga bisa menikmati listrik. Kalau bisa ditambah satu unit genset lagi," ujarnya.
Menurut dia, kabel listrik sebenarnya sudah bisa di sambung ke sana.
"Tapi, masih menunggu rekomendasi dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Artinya, di sana sudah bisa dipasang tower," kata Bob.
Hingga saat ini, Pos Pengamatan Gunung Karangetang mencatat gunung tersebut masih terus mengeluarkan asap.
"Visual gunung jelas hingga kabut 0-II. Dari kawah utama mengeluarkan asap bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 400 meter di atas puncak kawah. Kawah dua juga mengeluarkan asap putih tipis, tinggi lebih kurang 100 meter," kata Didi Wahyudi P Bina, Petugas Pos Pengamatan Gunung Karangetang seperti dikutip dari rilis tertulis, Senin siang.
Dia juga mengatakan, gempa tremor terus menerus terjadi (microtremor), terekam dengan amplitudo 0,25 milimeter (dominan 0,25 milimeter).
"Tingkat aktivitas Gunung Karangetang level III atau siaga," katanya.
Tulis Komentar