Akulah yang Bersalah

Andi Muhammad Ramadhani

KILASRIAU.com  - Aku menulis ini bukan untuk membela diri. Bukan pula untuk mencari simpati. Justru sebaliknya, aku ingin meletakkan topengku, meninggalkan segala alasan yang selama ini kujadikan tameng.
Sudah terlalu lama aku bersembunyi di balik wajah yang pura-pura kuat, padahal jauh di dalam, aku tahu: ada luka yang aku ciptakan sendiri, ada dosa yang kulakukan dengan sadar, ada kesalahan yang tak bisa lagi kusembunyikan dari diriku sendiri, apalagi dari Allah.

Akulah yang bersalah.
Bukan orang lain.
Bukan keadaan.
Bukan siapa-siapa.

Akulah yang memilih jalan itu.
Akulah yang menuruti nafsu.
Akulah yang membiarkan hati ini gelap oleh ambisi dan keinginan duniawi.

Sering kali aku tahu mana yang benar, tapi tetap memilih yang salah.
Aku tahu mana yang halal dan mana yang haram, tapi tetap saja melangkah ke wilayah abu-abu, bahkan tenggelam dalam hitamnya dosa.

Lalu setelah semua itu, aku masih saja menyalahkan takdir. Betapa bodohnya aku.

Ada orang-orang yang tersakiti karena lisanku.
Ada hati yang kutinggalkan begitu saja tanpa kepastian.
Ada janji-janji yang kuingkari.
Ada amanah yang kuabaikan.
Dan yang paling menyakitkan: aku telah lalai terhadap Tuhanku.

Shalat yang kulakukan hanya rutinitas tanpa ruh.
Istighfar yang kuucap hanya menggugurkan rasa bersalah tanpa ketulusan.
Air mataku kering karena terlalu angkuh untuk menangis di hadapan Nya.

Aku rindu menjadi hamba yang jujur di hadapan Allah.
Aku rindu sujud yang penuh rintihan, bukan penuh gengsi.
Aku rindu beristighfar tanpa beban pencitraan.

Hari ini, aku ingin mengakui semuanya, dengan sejujur jujurnya:
Ya Allah, aku telah banyak berdosa.
Terlalu banyak.
Dan aku lelah memikul semua ini sendirian.

Jika Engkau tidak mengampuniku, kepada siapa lagi aku harus berharap?
Jika Engkau tidak memberiku kesempatan untuk berubah, lalu untuk apa Engkau beri aku umur hingga detik ini?

Aku tidak ingin mati dalam keadaan Engkau murka padaku.
Aku sadar, aku belum layak untuk surga Mu.
Tapi aku pun tak sanggup jika harus menjadi penghuni neraka-Mu.

Ya Allah...
Inilah aku, hamba Mu yang penuh cela,
Aku mengaku akulah yang bersalah.

Namun aku tahu, Engkau Maha Pengampun.
Dan hanya kepada Mu aku kembali.
Dengan penuh harap, dengan hati yang remuk redam,
Aku mohon: jangan tutup pintu taubat Mu dariku.

Ampuni aku, ya Rabb...
Ampuni aku... 






Tulis Komentar