KILASRIAU.com  — Tiga orang pelaku tambang emas ilegal di Lingkungan Jao, Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuantan Singingi, berhasil diamankan jajaran Polres Kuansing dalam Operasi PETI Kuantan 2025 pada Minggu sore (3/8), sekitar pukul 17.30 WIB.

Ketiga pelaku masing-masing berinisial Y (60), warga Desa Rantau Sialang, RA (49), warga Pisang Berebus, dan MK (50), warga Koto Kari. Mereka tertangkap tangan sedang melakukan aktivitas penambangan menggunakan peralatan tradisional tanpa izin resmi.

Kapolres Kuansing melalui Kasat Reskrim AKP Shilton, S.I.K., M.H. menyampaikan bahwa ketiganya melanggar Pasal 158 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.

Dari lokasi, polisi mengamankan barang bukti berupa satu unit mesin diesel, dua unit selang, satu nozzle besar, satu dulang, tiga karpet, dan satu asbuk besi. Ketiga pelaku beserta barang bukti telah diamankan di Mapolres Kuansing untuk proses penyidikan lebih lanjut.

Operasi ini dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim dan melibatkan sejumlah personel, di antaranya IPDA Geraldo Ivanco P., IPDA Lukman, AIPDA Sandi Kurniawan, BRIPKA Alvabert Pranata, BRIPKA Bonari Syahputra, BRIPKA Kopri Naldi, BRIGADIR Aldio Febriandi, dan BRIPTU Memed.

Wakapolda Riau, Brigjen Pol A. Jossy Kusumo, mengapresiasi langkah tegas Polres Kuansing dan menegaskan komitmen Polda Riau dalam memberantas pertambangan ilegal. Ia menyebut aktivitas tambang tanpa izin bukan hanya melanggar hukum, tetapi juga membahayakan lingkungan dan keselamatan masyarakat.

“Operasi semacam ini akan terus digencarkan secara berkelanjutan. Kami juga akan mendalami kemungkinan adanya aktor lain seperti pemodal, penyedia alat, maupun penadah,” tegas Brigjen Jossy.

Kasat Reskrim AKP Shilton menambahkan, pemeriksaan terhadap ketiga pelaku masih berlangsung. Polisi juga membuka kanal aduan bagi masyarakat yang mengetahui keberadaan aktivitas tambang ilegal di wilayah Kuansing.