Warga Griya Mukti Jaya GHS 1 Gempar, 8 Ekor Kambing Diduga Dimangsa Harimau Sumatera

KILASRIAU.com, Teluk Belengkong – Warga di kawasan Griya Mukti Jaya GHS 1, Kecamatan Teluk Belengkong, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, digegerkan oleh serangan hewan buas yang diduga kuat adalah harimau Sumatera.
Insiden ini terjadi di sekitar Kanal 8.5 SP3 dan mengakibatkan delapan ekor kambing milik seorang warga bernama Ajang Rahmat hilang secara misterius. Lima bangkai kambing ditemukan dalam kondisi mengenaskan, sementara tiga ekor lainnya tidak ditemukan dan diyakini telah dimangsa.
“Saya kaget pagi-pagi lihat kandang sudah berantakan. Pas dicek, lima kambing sudah mati dengan luka di leher, dan tiga ekor lagi sama sekali hilang. Ada jejak cakaran besar di sekitar kandang,” ujar Ajang Rahmat, pemilik kambing, saat ditemui di lokasi kejadian.
- BDPN Tegaskan Pemprov Riau Harus Memperhatikan Suara Masyarakat Adat Pulau Burung
- Polsek Tempuling dan Koramil 03 Gelar Patroli Bersama Masyarakat Menjaga Negeri
- Bhabinkamtibmas Kuala Sebatu Dorong Generasi Z Peduli Lingkungan Lewat Program Green Policing
- Kapolsek Pelangiran Hadiri Penanaman Jagung di Desa Teluk Bunian
- Blue Carbon Inhil Alarm Keadilan bagi Daerah
Warga sekitar turut membenarkan temuan tersebut. Menurut mereka, serangan ini bukan hanya merugikan secara materi, tetapi juga menimbulkan rasa takut yang mendalam.
“Kami jadi takut mau ke kebun, apalagi kalau sudah sore. Biasanya harimau tidak sampai ke sini, tapi sekarang sudah masuk dekat permukiman. Ini sangat mengkhawatirkan,” kata salah satu warga GHS 1.
Kepala Desa Teluk Belengkong, Indra Setiawan, langsung merespons laporan tersebut dan turun ke lokasi untuk memeriksa keadaan serta memberikan arahan kepada warga.
Dalam keterangannya, ia mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengurangi aktivitas di luar rumah menjelang sore hingga malam hari.
“Demi keselamatan bersama, kami imbau warga untuk segera pulang ke rumah sebelum sore. Jika ada aktivitas berkebun atau mencari pakan ternak, sebaiknya dilakukan pada pagi hingga siang hari. Kami tidak ingin ada korban berikutnya, baik dari manusia maupun hewan ternak,” tegas Indra.
Indra juga meminta warga agar tidak bertindak gegabah, termasuk memburu atau mencoba menangkap hewan buas tersebut secara mandiri. Ia menekankan pentingnya kerja sama antara warga dan pihak berwenang.
“Kalau ada jejak atau tanda-tanda keberadaan harimau, segera laporkan ke perangkat desa atau petugas keamanan. Kami juga sedang menjalin koordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) agar ada langkah penanganan resmi sesuai prosedur,” tambahnya.
Pemerintah desa berencana melakukan patroli rutin di area sekitar permukiman yang berbatasan dengan hutan dan semak belukar. Hal ini dilakukan untuk memberikan rasa aman kepada warga dan mencegah konflik lanjutan antara manusia dan satwa liar.
Menurut keterangan dari ahli peristiwa seperti ini menunjukkan tekanan ekologis yang semakin berat terhadap habitat harimau Sumatera.
Harimau Sumatera adalah spesies yang sangat terancam punah. Ketika mereka mulai muncul di area pemukiman, itu pertanda bahwa habitat mereka di dalam hutan sudah sangat terdesak atau terganggu, biasanya akibat pembukaan lahan atau perambahan hutan. Ini adalah konflik ekologis yang perlu ditangani dengan bijak dan berbasis konservasi.
Ia juga mengingatkan bahwa membunuh atau menyakiti satwa dilindungi seperti harimau Sumatera merupakan pelanggaran hukum. Solusi terbaik menurutnya adalah mitigasi konflik melalui edukasi masyarakat, peningkatan pengawasan wilayah, dan rehabilitasi habitat.
Sementara itu, warga diminta tetap tenang namun waspada, serta menjaga hewan ternak di dalam kandang tertutup yang lebih kokoh dan aman.
Kejadian ini menjadi peringatan penting bagi warga Griya Mukti Jaya dan wilayah sekitarnya tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara aktivitas manusia dan kelestarian alam. Semua pihak diharapkan dapat bekerja sama, tidak hanya untuk menjaga keselamatan warga, tetapi juga untuk memastikan perlindungan terhadap spesies langka seperti harimau Sumatera
Tulis Komentar