Puluhan Wilayah di Tembilahan Saat Ini Alami Pemadaman Listrik

Ilustrasi dari Google

KILASRIAU.com – PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan (ULP) Tembilahan saat ini melakukan pemeliharaan jaringan listrik pada Kamis, 22 Mei 2025.

Kegiatan ini merupakan pemeliharaan terencana yang mencakup penggantian material Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM), pemasangan penangkal petir, pemangkasan pohon yang dekat dengan jaringan, serta uprating konduktor SUTM.

Pemeliharaan ini akan menyebabkan pemadaman listrik sementara di sejumlah wilayah mulai pukul 09.00 WIB hingga 14.00 WIB. Wilayah terdampak cukup luas, mencakup puluhan titik di Kecamatan Tembilahan dan sekitarnya.

“Pemadaman ini dilakukan sebagai bagian dari upaya peningkatan keandalan jaringan listrik. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan dan berharap masyarakat dapat memakluminya,” ujar perwakilan PLN ULP Tembilahan dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi.

Adapun wilayah yang akan terdampak antara lain Jl Telaga Biru, Jl Bersama, Jl Kayu Jati, Jl Budiman, Jl Mandala, Jl H. Sadri, Jl Ipeda, Jl Batang Tuaka, Jl Makam Pahlawan, Jl Suhada, Jl Harapan, dan sejumlah daerah lainnya hingga kawasan luar kota seperti Tempuling, Pulau Palas, Sei Salak, dan Teluk Kiambang.

Pihak PLN mengingatkan bahwa durasi pekerjaan dapat berubah sewaktu-waktu tergantung kondisi di lapangan. Masyarakat diimbau untuk bersiap menghadapi kemungkinan padam listrik lebih lama dari jadwal yang ditentukan.

“Mohon doa agar pekerjaan berjalan lancar dan aman, serta aliran listrik bisa segera kembali normal,” tambah pihak PLN.

Untuk informasi lebih lanjut, pelanggan dapat menghubungi Contact Center PLN di nomor 123, website resmi www.pln.co.id, atau melalui aplikasi PLN Mobile yang dapat diunduh di Playstore dan App Store.

Sementara itu, di Kabupaten Indragiri Hilir, pemadaman bergilir seperti ini bukan hal baru. Masyarakat mengaku mulai terbiasa, meski tak sedikit yang menyuarakan keluhan, terutama dari pelaku usaha, fasilitas layanan kesehatan, dan pengguna rumah tangga.

“Sering kali pemadaman terjadi hingga lima atau enam jam. Ini tentu sangat mengganggu, apalagi bagi kami yang bergantung pada listrik untuk menjalankan usaha,” keluh salah satu warga Tembilahan.

Sebagian masyarakat pun mempertanyakan apakah pemadaman rutin ini merupakan program kerja tetap PLN ULP Tembilahan, atau ada faktor lain di balik frekuensi pemeliharaan yang cukup tinggi.
 






Tulis Komentar