KILASRIAU.com — Dalam semangat mempererat sinergi antara dunia pendidikan dan instansi pemerintah, Kantor Bea Cukai Meulaboh menerima kunjungan akademik dari dosen dan mahasiswa Universitas Teuku Umar (UTU) dalam rangka program Campus Goes to Customs, yang berlangsung di Aula Kantor Bea Cukai Meulaboh.

Kegiatan ini dirancang sebagai sarana edukatif guna memperluas wawasan mahasiswa terkait peran strategis Bea Cukai dalam sistem pemerintahan, khususnya dalam bidang kepabeanan dan cukai. Program kuliah satu hari ini menghadirkan dua narasumber utama, yakni Kepala Kantor Bea Cukai Meulaboh, Tri Wahyudi, serta Kepala Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan, Andi Suhendra.

Dalam pemaparannya, Tri Wahyudi mengangkat isu penting tentang integritas, melalui materi bertajuk Stop Gratifikasi. Ia menekankan pentingnya peran aktif masyarakat, terutama civitas akademika, dalam mendukung budaya antikorupsi. “Transparansi dan akuntabilitas adalah fondasi dalam membangun pelayanan publik yang bersih. Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut serta dalam gerakan Stop Gratifikasi dengan melapor melalui kanal resmi: wise.kemenkeu.go.id,” tegasnya.

Sementara itu, Andi Suhendra memaparkan materi seputar dinamika perdagangan internasional, mulai dari prosedur ekspor-impor, pengelolaan dokumen kepabeanan, hingga ketentuan perpajakan atas barang impor. Ia menekankan pentingnya kepatuhan hukum sebagai benteng untuk mencegah masuknya barang ilegal yang dapat merugikan negara dan masyarakat.

Kegiatan berlangsung dalam suasana interaktif, dengan partisipasi aktif dari para mahasiswa yang antusias mengajukan pertanyaan dan berdiskusi langsung dengan para narasumber. Pihak UTU menyampaikan apresiasi atas keterbukaan Bea Cukai Meulaboh dan berharap kegiatan serupa dapat dilanjutkan secara berkelanjutan, termasuk melalui kunjungan balasan ke kampus untuk penyelenggaraan seminar edukatif.

Menutup kegiatan, Kepala Kantor Bea Cukai Meulaboh menyampaikan komitmen institusinya dalam mendukung literasi publik melalui program edukasi yang inklusif dan kolaboratif. “Kami percaya, sinergi antara institusi pemerintah dan perguruan tinggi merupakan kunci dalam mencetak generasi muda yang cerdas, berintegritas, dan siap berkontribusi bagi kemajuan bangsa,” pungkasnya.