Di Bulan Januari 228 Kasus DBD di Riau, Dua Anak Meninggal Dunia

KILASRIAU.com- Dua anak di Provinsi Riau menjadi korban kegagasan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dari 228 kasus yang tercatat selama bulan Januari 2019.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Riau, Mimi Yuliani Nazir kepada CAKAPLAH.com, Kamis (31/1/2019) di Pekanbaru. 

"Januari ini ada dua korban DBD dari 228 kasus di kabupaten/kota. Korban meninggal dunia tersebut adalah warga Dumai yang masih berumur 4,3 tahun dan warga Indragiri Hulu dengan umur 1,4 tahun. Itu data sampai 30 Januari," katanya. 

Mimi menyampaikan, jumlah 228 kasus ini terjadi peningkatan dibanding Januari tahun 2018 sebanyak 97 kasus. Peningkatan kasus berada di beberapa daerah seperti Indragiri Hulu, Pelalawan, Bengkalis, Siak, Rokan Hilir dan Dumai. 

"Kalau kabupaten/kota lainnya cenderung terjadi penurunan dibanding tahun sebelumnya," sebutnya. 

Atas kasus itu, Mimi mengklaim Diskes Kabupaten/Kota sudah secara Epidemiologi sudah turun ke lapangan, dan sudah dilakukan gerakan masyarakat hidup bersih dan sehat. 

"Gerakan ini dilakukan dengan cara pemberantasan sarang DBD. Kemudian kalau ada kasus baru fogging, namun jika belum ada kasus tidak efektif, karena fogging hanya membunuh nyamuk dewasa," ujarnya. 

Karena itu, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dini terhadap kasus DBD. Bagi masyarakat demam yang berasal dari kecamatan atau desa yang banyak jumlah kasusnya, maka dicurigai (suspect) DBD sampai hasil labor keluar.

"Masyarakat juga harus meningkatkan gerakan PSN DBD di seluruh tingkatan wilayah kecamatan, desa, RW/RT. Tak hanya itu, hendaknya masyarakat 
melaksanakan gerakan masyarakat hidup sehat dengan prilaku hidup bersih dan sehat dengan melakukan 3M, yaitu Membersihkan, Menguras dan Menutup tempat-tempat yang bisa menjadi sarang nyamuk," imbuhnya. 

Kemudian, Mimi berharap setiap rumah hendaknya terdapat satu juru pemantau jentik (Jumantik). Karena menurutnya kalau lingkungan sudah dibersihkan, namun di dalam rumah masih ada penampung air dispenser tidak dibersihkan, maka ini akan menjadi sarang nyamuk.

Lebih lanjut diutarakan Mimi, kasus DBD selain faktor lingkungan tidak bersih, juga dipengaruhi cuaca musim hujan. 

"Karena peningkatan kasus DBD ini tidak hanya di Riau saja, tapi seluruh Indonesia juga mengalami hal sama, karena DBD ini penyakit yang salah satunya disebabkan cuaca," tukasnya.

Berikut 228 kasus DBD di kabupaten/kota pada Januari 2019, Pekanbaru 14 kasus, Kampar 12 kasus, Rokan Hulu 9 kasus, Pelalawan 9 kasus, Indragiri Hulu 69 kasus, Kuansing 15 kasus, Indragiri Hilir 4 kasus, Bengkalis 41 kasus, Dumai 23 kasus, Siak 24 kasus, Rokan Hilir 5 kasus, dan Kepulauan Meranti 3 kasus. 

Sedangkan Januari 2018 terdapat 97 kasus DBD di kabupaten/kota, diantaranya Pekanbaru 19 kasus, Kampar 7 kasus, Rokan Hulu 9 kasus, Pelalawan 7 kasus, Indragiri Hulu 0, Kuansing 17 kasus, Indragiri Hilir 5 kasus, Bengkalis 3 kasus, Dumai 18 kasus, Siak 5 kasus, Rokan Hilir 3 kasus, dan Kepulauan Meranti 4 kasus.






Tulis Komentar