BRS Inflasi Inhil Mencatat Inflasi Tertinggi Pada Bulan Maret 2025

KILASRIAU.com – Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir yang diwakili oleh Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Inhil, Juanaidy Ismail, menghadiri acara Press Release Berita Resmi Statistik (BRS) Inflasi Kabupaten Indragiri Hilir yang digelar oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Inhil di Aula Kantor Bappeda Tembilahan, Selasa (8/4/2025).
Kepala BPS Kabupaten Inhil, Sudiro, dalam pemaparannya menyampaikan bahwa pada Maret 2025, Kabupaten Inhil mengalami inflasi bulanan (month-to-month/m-to-m) sebesar 2,66%, dengan inflasi tahunan (year-on-year/y-on-y) sebesar 2,91%, dan inflasi tahun kalender (year-to-date/y-to-d) sebesar 2,28%.
- Pemkab Inhil Tegaskan Tidak Pernah Siapkan Lahan Transmigrasi dan Terima Limpahan dari TNTN
- Gas Pembangunan Skala Prioritas, Bupati Inhil: OPD Bekerja Lemah akan Dievaluasi
- Polres Inhil, Forkopimda, Mahasiswa, dan Masyarakat Gelar Aksi Solidaritas Bagi-Bagi Bunga di Tembilahan
- Pastikan Pelaksanaan Pembangunan Sesuai Target, Bupati Inhil Hadiri Rapat Evaluasi Fisik dan Keuangan
- Bupati Hadiri Rapat Evaluasi Fisik dan Keuangan Bersama Jajaran Pemkab Inhil
“Inflasi Tembilahan bulan Maret ini merupakan yang tertinggi di Provinsi Riau. Kenaikan signifikan ini utamanya dipicu oleh penyesuaian tarif listrik yang mendorong inflasi pada kelompok perumahan dan utilitas rumah tangga,” ujar Sudiro.
Lebih lanjut ia menjelaskan, kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga memberikan andil terbesar terhadap inflasi bulan Maret sebesar 1,51%, disusul oleh kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya, terutama dari komoditas emas perhiasan.
“Selain tarif listrik dan harga emas, beberapa komoditas seperti kangkung, udang basah, dan bayam juga turut mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan,” jelasnya.
Namun demikian, beberapa komoditas seperti cabai merah, ikan belanak, dan cabai rawit mengalami penurunan harga dan memberi sumbangan terhadap deflasi.
Dalam konteks inflasi tahunan, Sudiro menambahkan bahwa kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya masih menjadi penyumbang utama dengan andil sebesar 1,39%, diikuti oleh kelompok makanan dan transportasi.
Tulis Komentar