Bencana Banjir di Kuala Sebatu: Petani Merugi, Kesepakatan dengan PT SAGM Tak Kunjung Direalisasikan

Rahman/Andu Pemuda Desa Kuala Sebatu

KILASRIAU.com – Banjir besar yang melanda Desa Kuala Sebatu, Kecamatan Batang Tuaka, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) dalam beberapa hari terakhir menimbulkan keresahan di kalangan petani. 

Air yang meluap diduga berasal dari kanal PT Setia Agrindo Mandiri (SAGM), diperparah dengan curah hujan tinggi dan kondisi sungai yang semakin dangkal. 

Akibatnya, sekitar 1.200 hektare lahan pertanian terancam gagal panen, dan akses transportasi warga terhambat akibat jalanan yang tergenang air.

Dalam musyawarah yang digelar di Aula Kantor Desa Kuala Sebatu pada Jumat (14/3/2025), warga sepakat untuk mengambil beberapa langkah strategis guna menangani permasalahan banjir yang terus berulang. 

Rahman, salah satu pemuda desa yang turut serta dalam musyawarah, menyampaikan bahwa masyarakat telah menyusun lima langkah utama sebagai solusi jangka pendek dan panjang, yaitu: 

1. Gotong royong massal melibatkan RT, RW, dan dusun untuk membersihkan anak parit dan batas wilayah. 

2. PT SAGM diharapkan memberikan bantuan bibit kepada petani sebagai bentuk kompensasi. 

3. Mendesak DPRD agar mempertanyakan kembali komitmen pihak perusahaan dalam penanganan banjir. 

4. Mendorong PT SAGM membangun Kanal Gajah untuk mengatasi luapan air. 

5. Melakukan koordinasi dengan desa tetangga untuk penanganan banjir yang lebih luas.

Selain itu, Rahman juga menyinggung peran serta pemerintah yang sebelumnya telah disepakati dalam pertemuan di Kantor Bupati Inhil pada Kamis (20/10/2022) lalu. 

Dalam pertemuan tersebut, telah dirumuskan beberapa langkah untuk menangani banjir, termasuk pembersihan Sungai Batang Tuaka sepanjang 18.800 meter dan penyediaan alat berat excavator jenis amfibi oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera III (BWSS III) Provinsi Riau, dengan biaya operasional yang ditanggung PT SAGM. Namun, hingga kini, dari beberapa kesepakatan yang dibuat, baru satu poin yang terealisasi, itupun tidak sepenuhnya terlaksana.

Masyarakat Kuala Sebatu mendesak pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap PT SAGM agar menjalankan kesepakatan yang telah dibuat. Mereka juga berharap adanya koordinasi dengan desa-desa tetangga seperti Pasir Emas, Sialang Panjang, Pekan Kamis, dan Sungai Raya untuk mencari solusi yang lebih luas dalam mengatasi banjir tahunan ini.

“Jika persoalan ini terus dibiarkan, dampaknya bisa lebih besar, mengingat kondisi iklim yang tidak menentu. Kami berharap hasil musyawarah ini dapat segera direalisasikan agar masyarakat tidak terus-menerus mengalami kerugian akibat banjir,” ujar Rahman.






Tulis Komentar