KILASRIAU.com  - Petani kelapa asal Indragiri Hilir, Riau, Burhanudin Raffik, menyampaikan sejumlah harapan kepada industri kelapa dan Himpunan Industri Pengolahan Kelapa Indonesia (HIPKI) untuk memastikan keberlanjutan pasokan bahan baku serta harga yang layak bagi petani.

Berikut poin-poin yang diusulkan:

1. Kemitraan Swadaya:

Membina petani di sektor hulu melalui perbaikan kebun, replanting dengan bibit unggul, pembangunan tanggul, dan pengelolaan tata air.

Memberikan harga layak yang mencerminkan nilai bahan baku dari semua produk kelapa.

2. Pengembangan Cluster Perkebunan:

Membentuk cluster perkebunan kelapa dengan produktivitas tinggi.

Melibatkan petani kelapa sebagai mitra plasma atau swadaya.

Burhanudin menyoroti bahwa kesepakatan harga pokok produksi sebesar Rp 2.650 per kg yang pernah dirumuskan melalui diskusi antara HIPKI dan Perhimpunan Petani Kelapa Indonesia tidak pernah diimplementasikan.

“Petani mendukung ekspor kelapa karena ingin sejahtera. Jika harga beli industri sama dengan harga ekspor, ekspor akan tutup dengan sendirinya. Namun, industri nasional harus adil, tidak seperti selama ini,” ujar Burhanudin.

Ia juga mengungkapkan bahwa permintaan kenaikan harga kelapa kerap diabaikan. “Tahun 2011, kami minta kenaikan Rp 50, tapi industri walkout dari forum. Tahun 2017–2019, kami minta harga setara biaya produksi, tetapi tidak pernah disetujui. Kini, pemerintah baru sibuk mengatur harga,” tambahnya.

Sementara itu, Rahman, perwakilan petani lain, menyampaikan bahwa kenaikan harga kelapa lokal di Indragiri Hilir telah memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat.

Namun, ia menyoroti tantangan lain, yaitu penurunan produksi di beberapa wilayah kabupaten.

“Kami berharap pemerintah memberikan solusi dan edukasi kepada petani agar produksi kelapa meningkat sehingga kami dapat terus menikmati harga yang naik,” tuturnya.

Dengan kemajuan saat ini dan harga kelapa yang stabil para petani kelapa Indragiri Hilir menginginkan kemitraan yang berkeadilan dengan industri, dukungan pemerintah dalam peningkatan produktivitas, serta harga yang layak untuk kesejahteraan bersama. Upaya ini penting agar sektor kelapa nasional dapat terus berkembang secara berkelanjutan.