Polisi Blokir Ratusan STNK, Tak Bayar Tilang Elektronik

KILASRIAU.com - Salah satu risiko pelanggar lalu lintas yang kena tilang elektronik di Jalan Sudirman dan Thamrin, Jakarta, dan tidak membayar denda hingga batas waktu tertentu, maka polisi akan langsung memblokir surat tanda nomor kendaraan bermotor (STNK).
Informasi terakhir seperti dijelaskan Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusuf, secara keseluruhan baik itu sepeda motor atau mobil sudah mencapai 800 unit. Paling banyak pelanggaran dari pengguna mobil.
"Jumlah itu tergolong banyak, dan itu dilakukan untuk memberikan efek jera kepada pengguna jalan yang tidak mematuhi rambu lalu lintas," ujar Yusuf seperti dilansir laman NTMCPolri, Senin (21/1/2019).
- Pemkab Inhil Tegaskan Tidak Pernah Siapkan Lahan Transmigrasi dan Terima Limpahan dari TNTN
- Gas Pembangunan Skala Prioritas, Bupati Inhil: OPD Bekerja Lemah akan Dievaluasi
- Polres Inhil, Forkopimda, Mahasiswa, dan Masyarakat Gelar Aksi Solidaritas Bagi-Bagi Bunga di Tembilahan
- Pastikan Pelaksanaan Pembangunan Sesuai Target, Bupati Inhil Hadiri Rapat Evaluasi Fisik dan Keuangan
- Bupati Hadiri Rapat Evaluasi Fisik dan Keuangan Bersama Jajaran Pemkab Inhil
Kasubdit Regident Polda Metro Jaya AKBP Sumardji pernah menjelaskan kepada Kompas.com, pemilik kendaraan yang STNK-nya diblokir tidak bisa membayar pajak tahunan, salah satu syarat harus membayar denda tilang elektronik tersebut.
"Kalau sudah dibayar denda tilangnya, maka akan aktif lagi dan bisa bayar pajak. Tetapi kalau tidak dibayar, jelas tidak bisa membayar pajak dan statusnya menjadi bodong," kata Sumardji belum lama ini.
Pengguna kendaraan yang kena tilang elektronik akan diberikan surat kemudian wajib melakukan konfirmasi atau klarifikasi. Apabila tidak ada jawaban satu pekan ke depan maka polisi akan langsung memblokir status STNK-nya.
Tulis Komentar