Bertemu SBY, Prabowo-Sandi Bahas Teror ke Pimpinan KPK
KILASRIAU.COM - Pertemuan selama dua jam antara Capres-Cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno dengan Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turut membicarakan soal teror kepada dua pimpinan KPK. Dipaparkan Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Sudirman Said, ketiganya bertukar pikiran soal bagaimana kondisi KPK yang terus dilemahkan.
"Sebetulnya negara harus turun tangan, karena mereka (KPK) adalah aparat yang dilindungi keselamatannya. Kalau kemudian terjadi teror kan tidak memberi kenyamanan para pejuang yang menanggulangi korupsi" kata Sudirman di kediaman SBY, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (10/1).
Menurut hasil diskusi, ungkap Sudirman, insiden teror yang dialami KPK kemarin adalah buah dari ketidakmampuan penegak hukum dalam menyelesaikan kasus sebelumnya, yakni penyerangan terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan.
- Media Siber Award SMSI Riau 2025, Ajang Penghargaan untuk Tokoh dan Mitra Kerja
- Kembangkan Ekosistem AI, Telkom Jalin Kerjasama Strategis dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
- Seluruh Eksepsi PWO Ditolak PN Medan, "Berita Soal Klien Kami Kalah Bentuk Pembodohan Publik"
- Wujudkan Wisata Aman dan Nyaman: Program 'Lapor Aman Kota Tua' Resmi Disosialisasikan Pada Masyarakat
- Wamenag Romo Syafi’i Bahas Pembentukan Ditjen Pesantren dengan Wamen PAN-RB: Harapan Jadi Kado Hari Santri 2025
"Jadi mengapa terjadi teror lagi? Karena teror sebelumnya tidak terungkap sehingga masyarakat merasa aman saja melakukan teror pada teman-teman KPK," lanjut Sudirman.
Karenanya, Sudirman menegaskan lewat diskusi internal ini, ketiganya sepakat akan makin memperkuat posisi dan level pengamanan dari lembaga antirasuah ini lewat visi misi dibeberkan pada tema debat pertama, 17 Januari 2019.
"Jadi di program kita, kita sampaikan bagaimana KPK dikuatkan, bagaimana politik harus diminimalkan dari praktik korupsi, namun belum sampai ke revisi UU KPK karena kita melihatnya dilematis, begitu dibuka bisa-bisa akan melemahkan KPK, jadi kita akan jaga," katanya.

Tulis Komentar