Safry Andi: Implementasi Pancasila Lebih Utama dari Sekedar Menghafal

foto: Safry Andi Al Sampuragoi

KUANTAN SINGINGI - Pancasila merupakan dasar negara yang fundamental yang sudah lengkap untuk dijadikan pedoman di dalam kehidupan bernegara. Dengan Pancasila, negara yang besar ini bisa disatukan meski berbeda-beda suku, agama, dan ras. Namun itu semua bisa disatukan oleh Pancasila sebagai ideologi.

Sudah semestinya kita sebagai warga negara yang berkeadaban menjalankan setiap butir yang ada pada Pancasila tersebut didalam kehidupan kita sehari-hari, dan jika ada hari ini warga negara Indonesia yang masih menginginkan untuk berdirinya negara dengan sistem khilafah maka bisa dipastikan mereka belum bisa memahami secara utuh bagaimana butir Pancasila yang pertama yaitu Ketuhanan yang Maha Esa, selain dari pada itu bisa kita lihat bagaimana kondisi negara dengan sistem khilafah pada dulunya yang pada akhirnya tetap terpecah belah.

Muhammadiyah memilih Pancasila sebagai Darul ahdi wa Syahadah dikerenakan Muhammadiyah meyakini Pancasila merupakan sebuah dasar negara yang sudah final. Sepanjang zaman, komitmen Muhammadiyah terhadap Indonesia dan Pancasila tidak bisa diragukan. Di masa awal kelahiran Republik Indonesia, tokoh Muhammadiyah Ki Bagus Hadikusumo menjadi tokoh sentral dalam perumusan Pancasila.

Di masa modern, Muhammadiyah meneguhkan kesetiaan terhadap Pancasila lewat dokumen Negara Pancasila Darul Ahdi wa Syahadah yang ditetapkan dalam Mukhtamar Muhammadiyah ke-47 di Makassar tahun 2015.

“Dihari lahirnya Pancasila ini saya berharap seluruh angkatan Muda Muhammadiyah di mana pun berada bisa mempermanenkan Pancasila sebagai dasar negara yang sudah Final, mari kita jaga setiap butir yang terdapat didalam Pancasila didalam kehidupan kita pribadi dan ada perlunya kita ejawantakan kepada seluruh warga Negara, dan mari kita menjadi promotor untuk mengimplementasikan setiap butir yang ada didalam Pancasila dalam kehidupan kita,” ujar Safry Andi Pemuda Muhammadiyah Kuansing  

Ketuhanan yang maha esa merupakan butir pertama yang yang terdapat didalam Pancasila bukti nyata bahwa tidak ada tuhan selain dari Allah SWT Tuhan satu-satunya pencipta alam semesta, dan hal tersebut sudah tertanam didalam diri kita sebagai kader Muhammadiyah namun dilain hal kita mesti memberikan bukti nyata kepada khalayak ramai bagaimana kita bersikap dengan mempercayai ketuhanan yang maha esa tersebut, jangan hanya sekedar ucapan atau butir Pancasila yang selalu kita hafal.

“Kemanusiaan yang adil dan beradab butir kedua, kita sebagai warga negara sudah di tatar dan diajarkan semenjak kecil bagaimana harus memiliki sifat adil begitupun beradab namun butir ini bukan saja untuk satu golongan, satu suku, satu ras, dan satu agama namun itu semua berlaku untuk seluruh warga negara Indonesia, kita sebagai kader Muhammadiyah harus membuktikan bahwasanya kemanusiaan itu diatas seluruhnya dengan batasan-batasan yang sudah terdapat dalam konstitusi negara kita

Persatuan Indonesia butir ketiga, tidak ada negara sebesar Indonesia yang bisa bersatu dengan utuh dengan berbagai problem, dan persoalan yang terjadi, namun itu semua terjadi karena warga negaranya sudah bisa menunjukkan bukti nyata dari Ideologi yang dianutnya yakni Pancasila, jika warga negara tidak bisa meyakini Pancasila sebagai dasar negara mungkin sudah sedari dulu negara sebesar ini sudah hancur dan terpecah bela saking sulitnya menjaga persatuan tersebut

Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan butir keempat, Negara Indonesia bukan negara yang didirikan hanya untuk satu golongan saja, melainkan untuk semua yang bertanah air Indonesia. Oleh karena itulah penyelenggaraan negara berdasarkan pada permusyawaratan perwakilan, hal tersebut di dalam kita ber Muhammadiyah sudah menjadi kebiasaan kita didalam memutuskan semua persoalan dan permasalahan harus dimusyawarahkan terlebih dahulu.

Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengelola negara dengan prinsip keadilan yang meliputi semua aspek, seperti keadilan hukum, keadilan ekonomi, dan sebagainya, yang diikuti dengan tujuan untuk kesejahteraan rakyat merupakan amanat setiap agama bagi para pemeluknya.

"Dalam Islam diajarkan agar pemimpin negara memperhatikan kesejahteraan rakyatnya, dan apabila menghukum mereka hendaklah dengan hukuman yang adil. (QS. Nisa: 58),” kata Safry Andi.

“Akhirnya saya mengucapkan selamat hari lahir Pancasila yang Ke-78 tahun semoga seluruh warga Negara Indonesia bisa menjalankan Pancasila sebagai Ideologi didalam hidup bernegara, dan kepada kita kader Muhammadiyah mari kita laksanakan dengan kerja nyata semua butir dari Pancasila tersebut, sehingga kita bisa mencontohkan bagaimana menjalankan Pancasila sebagai Ideologi dengan sesungguhnya, kita buktikan sikap Ketuhanan kita, sikap kemanusiaan yang adil tersebut, dan mari kita tunjukkan cara kita menjaga persatuan dengan semua elemen bangsa, kita tunjukkan jiwa besar kita untuk menerima semua perbedaan serta sikap bijak kita dalam menghadapi persoalan yang ada di bangsa ini, serta kita tunjukkan bakti sosial kita untuk seluruh kalangan bangsa tanpa memandang perbedaan,” demikian Safry Andi Pemuda Muhammadiyah Kuansing menyampaikan.(*)






Tulis Komentar