Dinkes Batam Sebut Penderita HIV AIDS di 2022 Bertambah Ratusan Orang

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Batam Melda Sari

KILASRIAU.com, - Penderota  HIV AIDS di Batam bertambah sedikitnya 500 orang di tahun 2022.

Dinas Kesehatan atau Dinkes Batam mencatat, penderita  HIV AIDS di Batam sejak 1992 hingga tahun 2022 mencapai 8.838 orang.

Mayoritas penderita  HIV AIDS di Batam merupakan laki-laki dengan rentang usia 25 hingga 49 tahun.

Dari 8.838 orang yang positif HIV di Batam, sebanyak 3.108 orang positif aleksis, 1068 orang meninggal dunia.

Kemudian sebanyak 3.067 orang mengetahui status HIV tapi belum melakukan pengobatan.

Lalu terdapat 2945 orang dengan HIV/AIDS (Odha) dengan pengobatan, 50 orang berhenti pengobatan dan 632 orang hilang kontak. 

"HIV AIDS ini proporsi laki-laki lebih banyak dibanding perempuan. Dan paling banyak usia produkstif, umur 25 sampai 49 tahun," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Batam Melda Sari disela-sela peringatan hari HIV AIDS Sedunia tingkat Kota Batam, Kamis (1/12/2022).

Diakuinya kasus HIV di daerah setempat banyak menjangkit pada usia produktif yaitu 25 hingga 49 tahun yang mayoritas jenis kelamin laki-laki.

Indikator penyebab terjangkitnya HIV, satu di antaranya yaitu Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL).

"Itu makanya lebih banyak terjangkit pada laki-laki daripada perempuan," ujar Melda.

Ia menyebutkan terdapat gelaja HIV AIDS yang menjadi tanda awal yaitu diare berkepanjangan serta sariawan.

Dengan begitu masyarakat diimbau untuk segera melakukan pengecekan lebib lanjut sebagai langkah antisipasi dini.

Ia menambahkan sejauh ini seluruh fasilitas kesehatan baik puskesmas maupun rumah sakit yang ada di Kota Batam dapat melayani konseling dan pemeriksaan terkait pencegahan HIV AIDS.

"Seluruh puskesmas dan 20 rumah sakit yang ada di Batam melakukan pemeriksaan dan konseling HIV AIDS, ini bisa menjadi sarana masyarakat untuk melakukan pencegahan dini terhadap virus itu," katanya.

PENTINGNYA Peran Keluarga

Peran keluarga sangat penting dalam mengedukasi persoalan HIV AIDS.

Hal ini diungkapkan oleh Wakil Gubernur Kepri Marlin Agustina Rudi.

"Peran keluarga untuk dapat mengedukasi anak-anak, kerabat, dan saudaranya tentang HIV ini. Peran seorang ibu sangat penting dalam hal ini," ujar Marlin dalam memperingati Hari HIV AIDS Sedunia di Kota Batam, Provinsi Kepri, Kamis (1/12/2022).

Marlin menjelaskan dalam mencegah HIV AIDS juga sangat diperlukan kesadaran diri masing-masing.

Terutama pada anak usia dini dan remaja.

"Pergaulan bebas itu terbuka untuk siapa saja. Jadi pendampingan keluarga itu sangat penting. Bagaimana generasi berikutnya bisa hebat kalau tidak dari sekarang disiapkan," kata Marlin.

"Karena bagaimanapun anak SMA masih pemula dan labil, jadi penting sekali untuk sosialisasi kepada mereka," tambah dia.

Menurutnya edukasi kepada calon pengantin menjelang pernikahan juga sangat diperlukan terkait pencegahan HIV AIDS.

Diakuinya dengan meningkatkan kerjasama dan koordinasi bersama pemangku kebijakan di daerah dapat menekan angka kasus HIV AIDS di Kepri , terutama dalam memberikan edukasi kepada masyarakat.

"Orang yang tertular juga sangat perlu dukungan kita, agar mereka tetap bersemangat menjalank hidup," ujar Marlin.

Pemerintah Kota (Pemko) Batam menggandeng enam lembaga swadaya masyarakat (LSM) dalam melakukan sosialisasi penanganan HIV AIDS di daerah setempat.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Batam Melda Sari di Batam mengaku dengan bekerja sama dengan LSM HIV AIDS tersebut memberikan sinergi dan kontribusi yang besar dalam pencegahan virus tersebut.

Adapaun enam LSM HIV AIDS yaitu Komunitas Peduli AIDS Kepulauan Riau ( Kompak), Yayasan Embun Pelangi (YEP), Persatuan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI).

Kemudian Yayasan Pembinaan Asuhan Bunda (YPAB), Yayasan Lintas Nusa Batam (YLNB), dan Yayasan Dunia Viva Wanita (YDVW).

"Sebanyak 21 puskesmas dan 20 rumah sakit di Kota Batam melakukan pemeriksaan dan konseling HIV, kegiatan peringatan HIV di Kota Batam ini juga tidak lepas dari kontribusi beberapa LSM. Kami dibantu oleh mereka terutama untuk di lapangan," kata Melda.

Melda menjelaskan dalam menghadapi HIV AIDS lebih baik untuk mengetahui di tahap awal dan segera melakukan pengobatan.

"Karena selama ini banyak yangagak lambat mengetahui dan lambat juga diobatinya," ujarnya.

Menurut Melda penularan HIV AIDS tidak disebabkan pada saat berinteraksi dengan orang yang mengidap HIV/AIDS (Odha), melainkan pada saat melakukan hubungan seksual yang beresiko baik homoseksual maupun heteroseksual.

"Jika ada yang terkena HIV bukan berarti kita harus jauhi, dengan berinteraksi makan minum bareng juga tidak tertular. Ciuman juga tidak memastikan itu tertular," ujar Melda.

Sejak tahun 1992 hingga 2022, Dinas Kesehatan Kota Batam mencatat sebanyak 8.838 orang positif HIV AIDS dengan mayoritas penderita berjenis kelamin laki-laki.

Melda menambahkan pihaknya rutin melakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan kategori usia produktif, anak-anak hingga remaja.

Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemandirian masyarakat khususnya wanita, anak-anak dan remaja dalam mencegah penularan HIV AIDS.

"Menggerakkan perempuan dan remaja untuk secara aktif melakukan uoaya pencegahan penularan HIV AIDS bagi diri sendiri dan lingkungan," katanya






Tulis Komentar