APBD Murni Riau Tahun 2023 Diproyeksi Jadi Rp9,8 Triliun

KILASRIAU.com, - RAPBD Provinsi Riau tahun 2023 yang awalnya diprediksi mengalami defisit akibat terjadi penurunan nilai Dana Bagi Hasil (DBH) Migas, PBB dan P5L, yang mencapai Rp613 miliar, kini malah berbalik surplus menjadi Rp9,8 Triliun, sebelumnya Badan Anggaran (Banggar) DPRD Riau memproyeksi APBD Provinsi Riau tahun 2023 Rp8,9 triliun.

Hal ini dikatakan Wakil Ketua DPRD Riau Hardianto SE usai memimpin rapat paripurna MoU Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) RAPBD 2023, di gedung DPRD Riau, Kamis (27/10/22).

"Pemetaan kita awalnya APBD 2023 mengalami defisit, namun karena kegigihan Pemprov Riau dalam menggali potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD), akhirnya RAPBD 2023 tidak jadi defisit," katanya, Kamis (27/10/22).

Dikatakannya dibalik kabar pengurangan dana DBH tersebut ada hikmahnya yang membuat eksekutif terpacu, termotivasi untuk berupaya agar sektor lainnya dapat ditingkatkan pendapatannya,

" Kita patut memberikan apresiasi kepada Pemprov Riau yang telah berupaya sekuat tenaga, sehingga APBD kita untuk tahun 2023 mengalami surplus," ujarnya.

Untuk pengesahan Perda RAPBD tahun 2022 kata politisi Gerindra ini diperkirakan akan dilakukan pada November mendatang karena ada beberapa tahapan yang harus dilakukan sebelum RAPBD disahkan seperti penyampaian nota keuangan RAPBD tahun 2023, pandangan fraksi terhadap nota keuangan dan jawaban pemerintah terhadap pandangan fraksi.

"Insya Allah November nanti RAPBD 2023 sudah disahkan menjadi Perda," imbuhnya.

Sebelumya Kamis (27/10/22), DPRD Riau menggelar rapat paripurna dengan agenda penandatanganan KUA PPAS RAPBD 2023 senilai Rp 9,8 T. Penandatangan tersebut dilakukan oleh Gubernur Riau, Syamsuar dan oleh ketua DPRD Riau Yulisman, Wakil Ketua DPRD Riau Syafarudin Poti dan Hardianto SE.

Ditemui terpisah, anggota Banggar DPRD Riau Husaimi Hamidi menjelaskan yang membuat APBD Riau tidak jadi defisit adalah tunda bayar DBH tahun 2021 sudah dibayarkan oleh Menkeu sebesar Rp200 miliar lebih. Sumbangan PAD dari sektor kehutanan Rp330 miliar, PI pengelolaan Blok Rokan Rp300 miliar,

"Dengan tambahan dana ini, APBD murni tahun 2023 diproyeksi menjadi Rp9,8 triliun lebih," jelas Husaimi.






Tulis Komentar