Optimalisasi Tanggap Darurat Non Kebakaran, DPKP Inhil Luncurkan Program Inovasi Tas Tiara

Muhamad Ridwan kepala bidang penyelamatan dan penanganan kebakaran DPKP Inhil memaparkan tentang program Inovasi Tas TIARA

KILASRIAU.com  - Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) melalui Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) menggelar Rapat Koordinasi Optimalisasi Tanggap Darurat Non Kebakaran melalui program "Tas TIARA" (Komunitas Tindakan Antisipasi Satwa Liar) penanganan konflik antara manusia dan Satwa liar diwilayah atau daerah konflik di Kabupaten Inhil, Rabu (28/09/22).

Pelaksanaan tersebut berlangsung di lantai 5 kantor Bupati yang diikuti Kepala BBKSDA Provinsi Riau, Kepala BBKSDA bidang wilayah I Rengat Kabupaten Inhu, Kepala Dinas DLHK Kabupaten Inhil, kepala dinas Sosial, Keban BPBD Inhil, Sekretaris DPKP Kabupaten Inhil, Analisis Kebakaran Ahli Madya, Camat Tembilahan Hulu, Kempas, Tanah Merah, Kuindra dan Camat Enok, Kepala desa Sialang Panjang, Pulau Indah, Bagan Jaya, Sungi Ara, Tekulai Bugis, Sungai Piyai dan Kepala Pos Sar Tembilahan dan tokoh masyarakat dari 6 desa.

Bupati Inhil Drs HM Wardan yang diwakili Asisten I Tantawi Jauhari mengatakan selamat datang kepada seluruh peserta khusus dari provinsi Riau yaitu Kepala BBKSDA yang diwakili Sugito beserta rombongan yang dari Kabupaten Inhu untuk merumuskan ataupun mencari solusi dalam penanganan Satwa liar yaang diwakili atau Kabupaten Inhil.

"Karena rapat Koordinasi ini sangat penting apalagi kita melaksanakan tugas-tugas pemerintah dalam kemasyarakatan terutama aktivitas yang harus kita lakukan. Salah satunya yang sering terjadi konflik Satwa liar dengan manusia yang mana ini ketersinggungan atau pun pertumbuhan habitat tempat wilayah dan segalanya. Maka dari itu hari ini saya berharap dari hasil rapat nanti dapat merumuskan dan mendapatkan hasil sepahaman agar kedepannya bisa direalisasikan ditengah-tengah masyarakat yang mengalami konflik Satwa liar, " kata Tantawi Jauhari.

Disisi lain, Kepala DPKP Inhil Drs H Eddiwan menjelaskan inovasi Tas Tiara ini secara tidak langsung membantu pemerintah kabupaten Inhil dalam mewujudkan standar pelayanan minimal ketentraman dan perlindungan masyarakat terhadap konflik manusia dan Satwa liar di Inhil. Kemudian Tas Tiara juga turut mendukung stabilitas dan keseimbangan  ekologi dan melestarikan warisan alam dan Satwa liar. Selain itu terciptanya rasa aman dan ketentraman masyarakat di daerah rawan konflik manusia dan Satwa liar.

"Kami bersama dengan stek holder terkait dan mitra kerja kita telah melakukan rapat awal masalah konflik manusia dengan Satwa liar yaitu buaya dan Alhamdulillah kita juga sudah menerima masukan-masukan terkait regulasi kemudian membentuk komunitas Tas Tiara di setiap desa dan kelurahan yang ada di Kabupaten Inhil serta pos pelayanan. Kedepan Melalaui Program Tas Tiara ini diharapkan Terwujudnya optimalisasi tanggap darurat non kebakaran tepat, cepat, tanggap, efektif, dan continue di Kabupaten Indragiri Hilir," ucapnya.

Lebih lanjut, Kepala DPKP Inhil Eddiwan Shasby menuturkan bahwa kenapa konflik manusia dengan satwa liar sering terjadi? karena adanya kebiasaan buruk dari masyarakat yang pertama membuang sampah sembarangan di Sungai, secara tidak langsung memancing mereka seakan akan memberikan makanan kepada mereka. Kemudian ada buaya yang tidak buas namun diganggu karena Inhil ini adalah wilayah rawa untuk itu pihak DPKP Inhil hanya menangani buaya yang meresahkan masyarakat.

"Jadi, dengan terbentuknya Tas Tiara ini masyarakat juga bisa melakukan edukasi dalam penanganan satwa liar yaitu buaya dengan diberikan pembekalan dan pelatihan sehingga dapat mendekati presional kemudian menyadari untuk tidak mengantisipasi agar tidak menjadikan konflik antara manusia dengan satwa liar yang di wilayah kita masing-masing," ujarnya.

Kadis DPKP Inhil Drs H Eddiwan Shasby mengungkapkan pada tanggal 14 April 2022 pemerintah kabupaten Inhil melalui Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Inhil telah melakukan memorandum of agreement (MoA) dengan BBKSDA Provinsi Riau.

"Artinya hari ini kita telah menidak lanjuti persoalan konflik manusia dengan Satwa liar yang sering terjadi sekitar tempat tinggal kita. Kedepannya melalaui Program Tas Tiara ini diharapkan Terwujudnya optimalisasi tanggap darurat non kebakaran tepat, cepat, tanggap, efektif, dan continue di Kabupaten Indragiri Hilir.  Untuk itu kami berharap mudah-mudahan Kabupaten Inhil akan menjadi Kabupaten terinovatif di Indonesia seperti tahun sebelumnya dan menghimbau kepada masyarakat agar selalu berhati-hati dalam melakukan aktivitas mencari nafkah untuk keluarga apalagi yang berada di bibir Sungai," harapnya

Hal senada juga disampaikan Muhamad Ridwan kepala bidang penyelamatan dan penanganan kebakaran DPKP Inhil "Dengan terbentuknya program Tas TIARA (Komunitas tindakan antisipasi satwa liar) dapat menjawab berbagai persoalan masyarakat terhadap konflik antara manusia dan satwa di wilayah/daerah konflik di Kabupaten Inhil serta memberikan pelayanan dengan berorentasi pada pelayanan dasar yakni percepatan mutu pelayanan sesuai standar pelayanan minimal,"

Ditempat yang sama Kepala BBKSDA Provinsi Riau melalui Sugito Kasi Wilayah I Balai Besar BBKSDA Provinsi Riau mengapresiasi yang dilaksanakan oleh pemerintah kabupaten Inhil dalam hal ini DPKP Inhil membentuk komunitas Tas Tiara dan ini salah satu langkah upaya untuk pencegahan terjadinya konflik antara manusia dengan Satwa liar (buaya red) dilingkungan wilayah Inhil.

"Kami sangat mengapresiasi pemerintah daerah kabupaten Inhil melalui DPKP Inhil yang telah menyelenggarakan kegiatan ini. Apalagi ini pertama kali dilaksanakan di Kabupaten dan maju selangkah karena telah melakukan suatu inovasi dalam penanganan Satwa liar," sebut Sugito.

Kasi Wilayah I Balai Besar BBKSDA Provinsi Riau Sugito mengungkapkan bahwa selalu mendukung dan siap memberikan edukasi supaya pelaksanaan dilapangan dapat terlaksana dengan baik dan masyarakat lebih memahami bagaiman menangani satwa liar dan upaya penanganan kemudian langkah langkah pencegahan maupun pasca.

"Maka daripada itu, semoga dengan pertemuan ini kita dapat terus berkoordinasi agar kedepannya penanganan Satwa liar lebih bisa teratasi dan begitu juga sebaliknya kami akan melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah terkait bagaimana upaya dan strategi untuk menangani konflik manusia dengan Satwa liar. Kemudian kami berharap kegiatan ini dapat menjadi motivasi bagi Kabupaten lain," tuturnya.






Tulis Komentar