Prabowo akan Jemput Habib Rizieq Jika Belum Pulang Sebelum Pilpres

Prabowo Subianto menghadiri acara Hari Santri Nasional di Bogor. (Dok Tim Prabowo/Sandi)

KILASRIAU.com - Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto mengapresiasi dukungan para ulama dan santri saat menghadiri Hari Santri Nasional sekaligus milad Front Santri Indonesia ke-1 yang digelar FPI di Bogor, Jawa Barat, semalam. Prabowo juga berharap imam besar FPI Habib Rizieq Syihab segera kembali ke Indonesia.

"Terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh para ulama, kiai, habaib, dan para ribuan santri yang telah mendukung saya bersama Sandiaga Uno untuk memimpin negeri ini," ujar Prabowo di Lapangan Masjid Amaliyah, Bogor, Jawa Barat, seperti dalam keterangan tertulis, Selasa (23/10/2018). 

Prabowo juga mengajak para santri mengawal suara saat pemungutan suara pada Pilpres 2019. Ketum Gerindra itu menjamin perubahan akan terlaksana jika dia terpilih kelak. 

"Jaga suara rakyat, jaga TPS sekalian. Kita lakukan perubahan besar memulai kotak suara. Kita kerja mulai dari hari ini. Kita jamin kekayaan Indonesia akan kembali dinikmati oleh rakyat Indonesia," tuturnya. 

Dia juga mengimbau para santri di seluruh pelosok Indonesia menggunakan hak pilihnya. Sebab, dengan menggunakan hak pilih itu, perubahan untuk kebaikan bangsa dan negara bisa tercipta. 

"Saya juga mengimbau kepada para santri untuk menggunakan hak pilihannya karena masa depan bangsa ada di tangan kalian semua. Jangan sia-siakan hak pilih Anda semua, mari kita berjuang bersama menciptakan Indonesia yang adil dan makmur untuk seluruh bangsa Indonesia," kata Prabowo.

Dalam kesempatan itu, Prabowo juga mendoakan kesehatan Habib Rizieq. Dia berharap Habib Rizieq Syihab dapat segera kembali ke Tanah Air sebelum Pilpres 2019 digelar.

"Kalau bisa, Habib Rizieq sebelum saya terpilih bisa kembali. Kalau tidak, saya yang akan jemput beliau," tegasnya.

Habib Rizieq sebelumnya dicekal di Arab Saudi saat hendak bepergian ke Malaysia. Rizeq mengatakan menghormati pencekalan oleh Duta Besar Arab Saudi Usamah Muhammad Al-Syu'aiby. Tapi Rizieq meminta agar pencegahan itu dicabut, karena dinilai akan merugikan secara finansial karena denda yang besar.

"Itu akan kena denda besar sekaligus kena sanksi blacklsit sehingga nggak boleh ke Arab Saudi dalam beberapa tahun ke depan," kata Rizieq, Sabtu (29/9).

Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel, mengatakan ada cara agar Rizieq terhindar dari denda dan blacklist tersebut. "Sebenarnya bisa tanpa denda dan blacklist, yaitu ketika ada program amnesti keimigrasian," ujar Agus kepada detikcom, Senin (01/10).

Namun, Tim kuasa hukum Rizieq menganggap saran Maftuh tidak solutif. Sebab, waktu penyelenggaraan program tersebut tidak jelas.

"Soal Kedubes yang menyarankan amnesti itu kan dia sendiri belum tahu. Selama menjabat juga dia mengaku baru sekali mengetahui ada amnesti itu. Jadi menurut saya, itu bukan bantuan negara yang diamanatkan undang-undang. Itu bukan solusi," ujar anggota tim kuasa hukum Rizeq, Damai Hari Lubis, saat dihubungi, Selasa (2/10).






Tulis Komentar