Dua Orang Anak Diculik Dijadikan Sebagai Jaminan
Kilasriau.com - Dua orang anak yang masih berusia belasan tahun diduga menjadi korban penculikan di Makassar, Sulawesi Selatan.
Pelaku menitipkan AD (14) dan DW (14) di sebuah konter jasa pengiriman uang elektronik sebagai jaminan agar bisa mentransfer uang ke rekening tertentu. Usai mendapatkan uang sebesar Rp2 juta pelaku kabur, meninggalkan dua bocah itu .
Salah satu korban yang berinisial AD mengatakan awalnya dirinya dipanggil orang tak dikenal untuk diberikan uang sehingga ia langsung ikut.
"Saya dipanggil katanya pergi cari uang, kemudian diajak saya keliling-keliling," kata AD di Polsek Rappocini, Makassar, Minggu (3/7).
- Majelis Hakim PN Tebo Jatuhkan Vonis Beda Terhadap Dua Senior Pembunuh AH (13) Santri Ponpes Raudhatul Mujawwidin Rimbo Bujang
- Polsek Kuantan Mudik Ungkap Dugaan Tindak Pencabulan Terhadap Anak di Bawah Umur
- Prosesi Peminangan, LAMR Bakal Tabalkan Gelar Adat kepada Kajati Riau
- Polsek Kuantan Mudik Berhasil Mengungkap Kasus Dugaan Pencurian Buah Kelapa Sawit Dipucuk Rantau
- Masih Suasana Lebaran Tim Mata Elang Kembali Ringkus Terduga Bandar Sabu Dikecamatan Benai
AD mengaku pria tersebut sempat mendatangi beberapa konter untuk dikirimkan sejumlah uang ke nomor rekening salah satu bank.
"Ada 20 konter dia masuki untuk ditransfer kan, nanti di Jalan Sultan Alauddin, baru dia dapat konter, di situ dia ditransferkan uang," kata dia.
Sementara itu penjaga konter jasa pengiriman uang elektronik, Ayu mengaku pelaku datang ke tempatnya meminta dikirimkan uang sebesar Rp2,5 juta ke nomor rekening tertentu.
"Dia datang minta ditransferkan uang. Jadi saya minta nomor rekeningnya, lalu nomor rekeningnya saya kirim ke bos saya, karena dia yang bisa transferkan," kata Ayu.
Setelah uang itu dikirim ke nomor rekeningnya, kata Ayu kemudian pelaku mengaku tidak membawa uang tunai. Akhirnya dia beralasan akan pergi ke ATM dulu, sementara itu dua bocah--yang diakui sebagai adiknya--ditinggal di konter itu sebagai jaminan.
Tapi, pelaku tak datang-datang juga.
"Katanya dia mau ke ATM karena dia lupa bawa uang kas. Tadinya saya tidak mau tapi dia bilang kalau adenya (korban) dititipkan sebagai jaminan nanti dia kembali lagi bawa uang tunai itu. Tapi tidak datang, makanya saya laporkan ke polisi," ungkapnya.
Saat ini, pemilik konter jasa pengiriman uang elektronik tersebut telah melaporkan kejadian itu ke Polsek Rappocini.
Tulis Komentar