Pengolahan Pasca Panen di Kecamatan Concong

Foto: pengolahan kopra yang menggunakan belerang, arb

Kilasriau.com, INDRAGIRI HILIR - Pengolahan pasca panen menjadi salah satu cara yang inovatif yang dikembangkan oleh petani kelapa di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) dalam meningkatkan nilai tambah dari produk perkebunan.

Dalam pengolahan pasca panen perkebunan kelapa, produk yang bisa dihasilkan oleh petani kelapa maupun kelompok tani bisa berupa minyak, kopra, VCO, Nata DeCoco, bahkan dengan memanfaatkan limbah kelapa seperti sabut kelapa yang bisa diolah menjadi bahan yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

Mengenai pengolahan pasca panen kelapa, dari informasi yang didapat melalui masyarakat di Kecamatan Concong, Desa Panglima mengatakan bahwa hasil panen dari perkebunan kelapa pada umumnya hanya dijual bulat.

"Sebagian besar patani kelapa hanya jual kelapa bulat, akan tetapi ada sebagian juga di olah menjadi kopra yang pengolahannya menggunakan belerang (kopra putih)," tutur Medi saat berbincang dengan awak media, Kamis (14/10/2021).

Sementara itu, mengenai pemanfaatan limbah sabut kelapa kata Medi, tidak terdapat di Kecamatan Concong mengenai pengolahan sabut kelapa. 

"Kalau sabutnya lebih banyak terbuang, paling sebagian untuk timbunan. Kalau diolah untuk diambil serat sabut kelapanya belum ada," imbuhnya.

Untuk diketahui, melalui data Dinas Perkebunan Kabupaten Indragiri Hilir bahwa perkebunan kelapa jenis Kelapa Dalam memiliki luas 9.711 hektar, dengan potensi produksi hasil perkebunan tercatat pada semester II (Juli-Desember 2019) mencapai 11.467.538 kilogram.

Untuk perkebunan kelapa jenis Kelapa Hibrida di Kecamatan Concong tidak terdapat perkebunan jenis kelapa hibrida.
(Adv/Arbain)






Tulis Komentar