Ketua GSH Kabupaten Inhil Kunjungi RPG UPT Puskesmas Gajah Mada Tembilahan Serta Penderita gizi buruk dan gizi Kurang

KILASRIAU.com  - Ditengah kesibukan Ketua Tim Pelaksana Gerakan Satu Hati (GSH) Kabupaten Inhil Hj Zulaikha menyempatkan waktu untuk mengunjungi rumah pemulihan gizi (RPG) UPT Puskesmas Gajah Mada Tembilahan di Jalan Suntung Ardi dan kunjungannya ke rumah penderita gizi buruk dan gizi kurang di Kecamatan Tempuling, Kamis (16/9/2021).

Selain melakukan kunjungan Ketua GSH Kabupaten Inhil Zulaikhah Wardan yang juga merupakan ketua PKK di Kabupaten Inhil menyalurkan bantuan berupa susu khusus bagi balita gizi buruk dan gizi kurang.

Zulaikhah Wardan mengungkapkan dengan adanya rumah pemulihan gizi buruk yang mana berada dalam naungan UPT Puskesmas Gajah Mada Tembilahan tentunya memberikan dampak yang sangat positif bagi masyarakat yang mempunyai balita untuk melakukan pengecekan serta melakukan konsultasi dengan dokter ataupun yang memang berperan di bidangnya.

"Tentunya saya secara pribadi sangat mengapresiasi dan mendukung sekali apa yang telah dilakukan Puskesmas Gajah Mada Tembilahan. Apalagi Kecamatan Tembilahan merupakan salah satu kecamatan dengan kasus gizi buruk dan gizi kurang terbanyak se-Kabupaten Indragiri Hilir. Yang tercatat di Kecamatan Tembilahan ada 4 balita penderita gizi buruk dan 41 balita gizi kurang," kata Ketua GSH Zulaikhah Wardan.

Setelah berkunjung di dua lokasi itu Ketua GSH Kabupaten Inhil Zulaikhah Wardan menyampaikan sangat sedih melihat anak-anak yang nantinya akan menjadi penerus bangsa ini mengalami hambatan pertumbuhan karena mengalami gizi buruk dan gizi kurang. Untuk mengatasi hal ini tim penggerak PKK akan kembali melanjutkan program Gerakan Satu Hati jilid 2 tahun 2021.

"Agar setiap kecamatan se-Kabupaten Indragiri Hilir dapat menginisiasi pembentukan rumah pemulihan gizi sebagai wujud nyata pengentasan gizi buruk dan gizi kurang dalam Gerakan Satu Hati jilid 2, kedepannya untuk penanganan, rumah pemulihan gizi juga dapat berperan memberikan edukasi atau konsultasi kepada masyarakat kita yang tidak tahu tentang asupan gizi seimbang bagi balita mereka, kemudian disetiap kecamatan atau desa memiliki satu rumah seperti yang telah ditetapkan Puskesmas Gajah Tembilahan," ucapnya.

Dikesempatan itu juga Ketua GSH Kabupaten Inhil Zulaikha menambahkan meminta, pihak penyelenggara rumah pemulihan gizi dapat secara konsisten memberikan edukasi kepada masyarakat, utamanya para orang tua penderita gizi buruk dan gizi kurang untuk membawanya ke rumah pemulihan gizi guna memperoleh penanganan.

"Terus edukasi masyarakat kita. Jangan sampai anak kita yang kurang gizi atau menderita gizi buruk bahkan bisa menderita stunting nantinya, Mudah-mudahan, dalam waktu 15 hari dengan 1 kotak susu ini bisa bertambah berat badannya dan tinggi badannya," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala UPT Puskesmas Gajah Mada Tembilahan, Marlina mengatakan sebenarnya rumah pemulihan gizi memang merupakan inovasi dari UPT Puskesmas Tembilahan dalam kegiatan "Rupiah Gizi" yang dibentuk sejak tahun 2014 silam. Tujuannya adalah memberikan edukasi serta memantau bagi orang tua penderita gizi buruk dan gizi kurang bagaimana cara memberikan susu kepada anaknya .

"Sebenarnya berperan yang lalu rumah pemulihan gizi telah mendapat perhatian dan dukungan nyata dari berbagai pihak, terutama Pemerintah Kabupaten Inhil dalam wujud pemberian bantuan susu dan makanan penunjang untuk asupan gizi balita penderita gizi buruk dan gizi kurang. Karena di tahun 2020, rumah pemulihan gizi sempat tidak memperoleh bantuan susu. Begitu pula pada tahun 2021 ini, yang mana pihak UPT Puskesmas Gajah Mada Tembilahan terkendala keterbatasan anggaran," paparnya.

Ia juga menuturkan dengan bantuan yang diberikan Ketua TP PKK ini, tentunya sangat membantu masyarakat khususnya bagi balita yang sedang menderita gizi buruk dan gizi kurang.

"Mewakili para ortua balita mengucapkan terimakasih banyak atas bantuannya. Semoga dengan apa yang kita lakukan hari ini dapat memberikan motivasi bagi para orang tua untuk terus memeriksakan sang anak sehingga kembali normal," ujarnya.

Selain itu Kepala Puskesmas Tempuling Saiful Ahwan mengatakan stunting yang ada di Kecamatan Tempuling lebih kurang ada 13 orang yang mana dimaksud ada yang mengalami gizi buruk dan gizi kurang.

"Alhamdulillah setelah kita melakukan pemantauan serta solusi kemasyarakatan sebahagian besar masyarakatnya sudah menimbulkan kesadaran untuk benar-benar menjaga pola hidup sehat terutama pada pemberian nutrisi kepada anaknya," ucapnya. (Sr)






Tulis Komentar