Kilasriau.com, PEKANBARU – Pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru terus memantau pelaksanaan belajar di sekolah-sekolah. Mereka telah melakukan evaluasi di 117 Sekolah Dasar (SD), dan di 45 Sekolah Menangah Pertama (SMP) Negeri dan Swasta.   Hasil survei pekan kemarin,  memastikan sekolah-sekolah negeri di Kota Pekanbaru sudah dapat melaksanakan proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas. 

"Alhamdulillaah, seratus persen sekolah negeri sudah dapat melaksanakan PTM terbatas. Pihak sekolahpun telah menyiapkan fasilitas penunjang protokol kesehatan (prokes)," tukas Kadisdik Kota Pekanbaru, Dr. H. Ismardi Ilyas, M.A. hari ini.

Para peserta didik sebut H. Ismardi, sebenarnya sudah dapat melakukan PTM terbatas pada  Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3. Namun, hanya 50 persen kapasitas ruang kelas yang dapat dimanfaatkan. Ditegaskan oleh Kadisdik yang juga ustadz, dan Ketua Umum Idaroh Kemakmuran Masjid Indonesia (IKMI) Provinsi Riau itu, bahwa proses belajar yang dilaksanakan dalam jaringan (daring) atau virtual (online) selama ini kurang efektif. Efektivitasnya hanya sekira 33 persen saja. 

“Sebenarnya, proses belajar-mengajar daring kurang efektif. Hanya sekira sepertiga atau 33 persen saja efektifitasnya. Namun apaboleh buatlah, keadaan yang mengharuskan begitu. Tetapi – alhamdulillah,  kini berangsur akan kita laksanakan proses belajar-mengajar normal seperti biasanya kembali dengan PTM terbatas yang menerapkan prokes yang ketat,” ujar H. Ismardi pula

PTM Terbatas, sebut Sekretaris Disdik Provinsi Riau – Dr. Eng. Yusri, S.Pd., S.T., M.T.   mulai hari ini, Rabu 30 Muharrom 1443 (8 September 2021). Pelaksanaannya agar bisa berjalan lancar akan terus dipantau, terutama penerapan prokesnya.  Hal ini dikatakannya saat menerima kunjungan Anggota Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Dr. Misharti, S.Ag., M.Si. bershilaturrahim. Komite III DPD RI memang membidangi pendidikan, kesehatan, dan sosial (Dikkesos). 

Sejumlah sekolah swasta di Kota Pekanbaru, masih belum dapat melaksanakan PTM Terbatas. Kendalanya, karena kebanyakan belum siap untuk  menerapkan prokes.