Pengolahan Pasca Panen Kelapa di Kecamatan Tempuling

Foto : Perkebunan kelapa di Kecamatan Tempuling, Kelurahan Sungai Salak.

Kilasriau.com, INDRAGIRI HILIR - Pengolahan pasca panen menjadi salah satu cara yang inovatif yang harus dikembangkan oleh petani kelapa di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) dalam meningkatkan nilai tambah dari produk perkebunan.

Dalam pengolahan pasca panen perkebunan kelapa, produk yang bisa dihasilkan oleh petani kelapa maupun kelompok tani bisa berupa minyak, kopra, VCO, Nata DeCoco, bahkan dengan memanfaatkan limbah kelapa seperti sabut kelapa yang bisa diolah menjadi bahan yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

Di Kecamatan Tempuling, dalam pengolahan pasca panen, petani kelapa di sana umumnya lebih dominan mengolah kelapa bulat menjadi sebuah kopra.

Seperti yang disampaikan Camat Tempuling, H. Junaidi, S.Sos. M.Si bahwa dalam pengolahan pasca panen kelapa di k
Kecamatan Tempuling, petani kelapa di wilayahnya tersebut hanya mengolahnya menjadi kopra.

"Khusus petani kelapa di Kecamatan Tempuling mereka ada yang mengolah kelapa menjadi kopra putih dan sebahagian mereka jual ke pabrik kelapa yg ada disekitar Kecamatan Tembilahan Hulu dan kecamatan Tempuling," tuturnya saat di hubungi awak media melalui pesan WhatsApp, Rabu (1/9/2021).

Untuk diketahui, berdasarkan data melalui Dinas Perkebunan Kabupaten Inhil, Kecamatan Tempuling memiliki perkebunan kelapa jenis 'Kelapa Dalam' seluas 10.491 hektar, dengan potensi produksi hasil perkebunan tercatat pada semester II (Juli-Desember) 2019 mencapai 9.370.685 kilogram.

Sedangkan luas perkebunan kelapa jenis Kelapa Hibrida pada Kecamatan Tempuling memiliki luas 3.153 hektar, dengan potensi produksi hasil perkebunan Kelapa Hibrida tercatat pada semester II (Juli-Desember) 2019 mencapai 6.286.990 kilogram. (Adv/Arbain)






Tulis Komentar