Mahasiswa UNRI Melaksanakan Kegiatan Peduli Lingkungan Dengan Mengolah Sampah Plastik Menjadi Ecobrick
KILASRIAU.com - Tim Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Balek kampung Universitas Riau Kelurahan Binawidya melaksanakan kegiatan pengolahan sampah plastik menjadi Ecobrick atau mendaur ulang sampah-sampah plastik menjadi sesuatu yang bermanfaat di Posyandu Harapan Bunda II, Kelurahan Binawidya, Kecamatan Binawidya, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.
Pengolahan sampah plastik menjadi Ecobrick dilakukan sebagai bentuk kepedulian mahasiswa Kukerta Universitas Riau dalam menjaga lingkungan serta menyelamatkan bumi.
Sampah-sampah plastik yang digunakan dalam kegiatan ini dikumpulkan dari berbagai tempat di kota Pekanbaru, khususnya Kelurahan Binawidya.
- Kemenag Dan MTsN 2 Tembilalahan, Terkesan Menutupi Aksi Kekerasan Terhadap Siswa
- SMSI dan JMSI Inhil Salurkan Ribuan Susu Ginas di SMPN 1 Tempuling, Dorong Kesadaran Gizi dan Literasi Media
- SMSI Inhil Dorong Generasi Sehat dan Cerdas Lewat Program “Goes To School”
- Diduga Terjadi Kekerasan di Salah Satu Sekolah, Guru Tampar Siswa Depan para siswa
- Tingkatkan Literasi dan Gizi Pelajar, SMSI Inhil Gelar “Goes To School” di SMKN 1 Tembilahan
Sampah yang digunakanpun hanyalah sampah botol dan juga sampah plastik yang sudah bersih dan dikeringkan yang akan dimasukkan ke dalam botol plastik bekas. Penggunaan sampah plastik kering dimaksudkan agar tidak menimbulkan bau tidak sedap pada botol-botol Ecobrick yang dibuat.
Dalam kegiatan ini dihasilkan sebuah meja kecil dan juga rak sepatu. Meja dan rak sepatu ini diletakkan di posyandu agar dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat yang berkunjung.
Ketua Tim Kukerta Balek Kampung Universitas Riau Kelurahan Binawidya 2021, Dhimas Haryato mengatakan alasan dipilihnya kegiatan Ecobrick menjadi salah satu program kegiatan Kukerta, karena banyaknya ditemukan sampah plastik yang menumpuk dan tidak dapat didaur ulang, terlebih disaat pandemi ini sangat banyak konsumen yang konsumtif dengan belanja online yang menyebabkan sampah plastik di Kota Pekanbaru semakin bertambah.
Hal inilah yang menyebabkan tercetusnya ide untuk mengolah sampah-sampah plastik menjadi Ecobrick agar dapat mengurangi sampah plastik yang menumpuk.
"Dalam pembuatan Ecobrick sebenarnya tidaklah sulit. Yang perlu dilakukan hanyalah memasukkan sampah plastik yang sudah bersih dan kering kedalam botol plastik yang telah dibersihkan hingga terisi padat. Setelah botol-botol tersebut terisi padat, yang perlu dilakukan hanyalah menyusun botol tersebut menjadi bentuk yang diinginkan, disini kami menyulapnya menjadi meja dan rak sepatu," jelas Dhimas.
"Pembuatan Ecobrick ini diharapkan dapat menjadi salah satu cara mengolah sampah plastik yang tidak dapat didaur ulang serta dapat menjadi salah satu ide bisnis untuk menambah pemasukan bagi masyarakat di era pandemi seperti sekarang," tambah Dhimas.

Tulis Komentar