Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Dalam Pencegahan Bahaya Stunting, Mahasiswa KKN Universitas Riau Melakukan Sosialisasi

KILASRIAU.com  - Mahasiswa kukerta Sago Bedelau 2021 Universitas Riau (UNRI) kelurahan Sago Kecamatan Senapelan Kota Pekanbaru mengadakan sosialisasi pencegahan bahaya stunting pada balita dikantor lurah kelurahan sago, Senin (9/08/21)

Kegiatan yang diadakan ini mengingat tingginya kasus stunting yang ada dikelurahan sago. Data per Maret 2021, jumlah balita dikelurahan sago 65 orang, yang mengalami stunting sebanyak 10 orang, kata Ketua Posyandu Suci Hati Yang Bening Kelurahan Sago, Mildawati, Rabu (16 Juni 2021).

Oleh karena sesuai dengan program kerja yang sudah dirancang oleh mahasiswa kukerta sago bedelau 2021. Sosialisasi pencegahan stunting dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat kelurahan sago dalam pencegahan bahaya stunting pada balita yang ada pada kelurahan tersebut.

“Stunting adalah kondisi dimana balita memiliki Tinggi Badan kurang dibandingkan dengan umur seusianya,” Kata Sukma

Jadi program kerja kukerta Sago Bedelau 2021 dalam pengentasan stunting dengan pemanfaatan sumber daya pangan tempatan, mahasiswa kukerta melakukan beberapa kegiatan dimulai tangga 5 juli 2021 sampai 8 Juli 2021. Maka dari itu tim kkn Unri sudah menyusun jadwal setiap kegiatannya.

"Hari pertama sosialisasi mengenai stunting yang mana masyarakat sangat antusias mengikutinya, hari kedua penyuluhan cara pembuatan MPASI dan hari ketiga dan keempat yaitu pembuatan MPASI kerja sama mahasiswa kukerta sago bedelau 2021 dan Posyandu Suci Hati Yang Bening yang mana bahan-bahannya kita peroleh dari sumber pangan tempatan yang ekonomis dan mudah diperoleh setelah itu dibagikan kepada balita-balita di Kelurahan Sago," Ujar Ainil Hasanah selaku Ketua Pelaksana dalam program kerja pencegahan bahaya stunting.

Sementara itu Handayani pemateri sosialisasi pencegahan bahaya stunting mengatakan, Kondisi anak yang pendek sering kali sebagai faktor keturunan dari kedua orang tuanya, sehingga masyarakat banyak yang hanya menerima tanpa berbuat apa-apa untuk mencegahnya.

"Padahal seperti kita ketahui, faktor keturunan merupakan faktor yang paling kecil pengaruhnya, dengan kata lain stunting merupakan masalah yang sebenarnya bisa dicegah," ucapnya

Kemudian M. Rizki Rabbani selaku ketua kukerta Sago Bedelau 2021 menginginkan dengan adanya sosialisasi pencegahan bahaya stunting ini masyarakat jadi peduli dengan gizi balitanya serta memperlihatkan kesehatan keluarga khususnya balitanya.

"Tentunya kita berharap kepada pihak kelurahan setempat bahwa program tidak hanya sampai disini, karena mengingat pengentasan permasalahan stunting ini prosesnya panjang, dan perlu kerja sama semua pihak, maka dari itu mari sama-sama mengingat kan agar anak-anak balita yang ada disini tetap sehat," imbuhnya.






Tulis Komentar