GIRI SAKO, KUANSING (KILASRIAU.Com) - Dengan mengusung tema “Jemur Bonsai” Komunitas Bonsai Dereng Sae (KOBONDES) Kabupaten Kuantan Singingi memanjakan para pecinta bonsai dengan menggelar pameran di Giri Sako, Kecamatan Logas Tanah Darat.

Pameran bertujuan untuk mengetahui potensi bonsai dari lokal, karena di Kuantan Singingi sudah mulai banyak bermunculan para pecinta bonsai. Dan juga menjadi alternatif hiburan masyarakat di tengah pandemi COVID-19, dengan menerapkan protokol kesehatan.

Ketua Komunitas Bonsai Dereng Sae (KOBONDES) bpk. Suwadi alias Adhi Buser menjelaskan, acara ini baru dua kali diadakan di Kabupaten Kuantan Singingi.

“Awal mulanya Komunitas Bonsai Kuansing (KBK) menggelar pameran di tahun 2020 yang lalu di Kecamatan Singingi yang disponsori oleh Camat Singingi, Deflides Gusni, SP.,MSi, makanya kami langsung berani menyelenggarakannya juga, padahal komunitas kami KOBONDES baru berumur kurang lebih 5 bulan” ujar pria 45 tahun ini saat ditemui Kilasriau.com di sela pameran, Sabtu (27/02/2021).

Adhi Buser mengatakan, pameran bonsai baru pernah diadakan pada tingkat lokal. Sebab, hangat-hangatnya bonsai baru tiga tahun belakangan ini di Kuantan singingi, dan sampai saat ini sudah mulai banyak bermunculan pecinta-pecinta bonsai.

"Dari hal itulah yang mendasari kami untuk menyelenggarakan pameran bonsai ini, sekaligus ajang silaturrahmi para pebonsai dan untuk mengetahui potensi-potensi bonsai dari lokal," ujarnya

Ada 4 (Empat) komunitas bonsai di Kuantan Singingi Komunitas Bonsai Kuansing (KBK), Bonsai Kuansing (BK), Komunitas Bonsai Dereng Sae (KOBONDES), Komunitas Bonsai Fajar Menyingsing (KBFM) yang ikut sebagai peserta pameran sekaligus berperan di kepanitiaan. Terhitung sementara total seluruh bonsai yang ada di pameran ini berjumlah 150 pohon bonsai.

Kepada kilasriau.com, Ketua Komunitas Bonsai Dereng Sae, Adhi Buser melihatkan bonsai yang ikut dipamerkan. Rata-rata bonsai yang diikutkan dalam pameran ini berasal dari bahan mendongkel di alam.

Terlihat pada gelaran jemur bonsai itu, pengunjung dengan asik mengamati dan melihat bonsai yang  di pajang paniti di area kantor Desa Giri Sako tersebut.

Adapun untuk jenis pohon yang diikutkan dalam pameran ini lebih beragam, diantaranya seperti pohon Legundi (Vitex trifolia), pohon Bunut (Ficus glauca), pohon Wahong (Premna nauseose) dan lantana (Lantana montevidensis) sebagai bahan lokal yg menjadi prioritas utama disamping memamerkan bahan bonsai lainnya.

Tujuan lain dari diselenggarakan pameran ini juga memberikan hiburan kepada masyarakat secara umum, baik itu masyarakat tempatan maupun di luar desa dan kecamatan.

Ike chodod (35) salah satu pengunjung pameran mengaku senang dengan adanya pameran ini. Sebab, potensi bonsai yang ada di Kuantan Singingi ini bisa terangkat dan bisa dikembangkan lagi.

Setelah melihat-lihat, pria yang datang bersama temannya tersebut juga merasa semakin termotivasi untuk membuat bonsai. Menurut dia, ada beberapa catatan untuk acara berikutnya supaya lebih baik lagi, diantaranya lokasi pameran terlalu jauh dari perkotaan. Berikutnya, jalan ke lokasi pameran yang berdebu saat cuaca panas dan becek disaat cuaca hujan juga perlu diperhatikan.

Sementara itu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kuantan Singingi, Solehudin, S.Sos saat membuka acara pameran bonsai mengatakan, pameran ini merupakan alternatif hiburan masyarakat di tengah pandemi COVID-19, yang penting pula menerapkan protokol kesehatan. Beliau sangat mengapresiasi kegiatan ini meskipun kegiatan ini perdana diselenggaran oleh Komunitas Bonsai Dereng Sae (KOBONDES) di Kabupaten Kuantan Singingi ini.

Menurut Solehudin, dengan adanya acara ini juga untuk menumbuhkan minat dan hobi masyarakat akan bonsai, sekaligus melestarikan alam dan lingkungan hidup.

“Bonsai sebagai karya seni bernilai ekonomi tinggi bila ditekuni secara profesional,” demikian kata Solehudin, fraksi partai gerindra sekaligus Tokoh Masyarakat di Kabupaten yang berjuluk 'KOTA JALUR' ini.*(ald)