YVB Bersama KSKP Tembilahan dan Toko Apple Green Berbagi Rezeki Untuk Buruh Pelabuhan
KILASRIAU.com - Yayasan Vioni Bersaudara bersama Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Tembilahan dan Toko Apple Green menyerahkan bantuan berupa suplemen kepada buruh atau Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) pelabuhan Pelindo 1 Tembilahan, Sabtu (23/1/2021).
Hadir saat itu Kepala KSKP tembilahan Iptu Ridwan, Kasat Narkoba Polres Inhil AKP Bacthiar, Pembina Yayasan Vioni Bersaudara Marlis Syarif, dan pemilik Toko Apple Green Edi.
Puluhan buruh diberikan suplemen berupa susu kaleng sebagai penambah daya tahan tubuh agar tetap bugar dalam menjalankan pekerjaannya.
- Polres Inhil Laksanakan Jum'at Barokah ke Marbot Surau
- Polsek Kempas Peduli, Berikan Bansos kepada Warga korban Musibah Kebakaran Rumah
- Babinpotdirga Lanud RSA Cepat Sigap dan Tanggap Bantu Evakuasi Warga Natuna Yang Sakit
- Jelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H, Bapera Inhil Kembali Berbagi Buat Abang Becak dan Kaum Duafa
- Di Penghujung Bulan Suci Ramadhan, HIMATA Pekanbaru Laksanakan ‘Sahur On The Road’ berbagi Makanan Sahur
"Bantuan ini sebagai bentuk kepedulian kita bersama kepada pekerja yang ada di pelabuhan, semoga dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh mereka dimasa pandemi ini agar tetap bugar," ujar AKP Ridwan.
Dikatakannya, di masa pandemi covid-19, para buruh layak mendapatkan bantuan karena mereka terdampak covid-19 yang hanya mengharapkan upah dari hasil bongkar barang dari kapal.
Sementara itu, Marlis Syarif mengungkapkan bantuan tersebut juga memiliki arti tersendiri di matanya mengingat almarhum ayahnya dulu pernah menjadi kepala buruh yayasan usaha karya tembilahan dibawah naungan perum pelabuhan tembilahan.
"Bantuan ini sebagai bentuk kerinduan kami kepada buruh disini meskipun hanya sesendok susu," ujarnya.
Dengan adanya bantuan tersebut buruh mengucapkan terima kasihnya atas bantuan yang diberikan oleh Kepala KSKP tembilahan bersama rekan.
"Alhamdulillah, terima kasih pak atas bantuannya," ujar para buruh.
Dalam melaksanakan bongkar barang, para buruh membutuhkan waktu satu minggu atau lebih tergantung cuaca, setelah itu menunggu kembali kapal masuk baru kembali bekerja.
"Kami hanya mengharap dari upah kerja buruh, sekarang ini kapal jarang masuk tidak seperti dulu, jika kapal masuk kami bekerja membongkar namun jika kapal tidak ada masuk kami kadang menganggur kalau ada yang bisa kami kerjakan maka kami kerjakan menjelang kapal masuk," ungkap salah seorang buruh. (*)
Tulis Komentar