KILASRIAU.com - PWNU Provinsi Riau menggelar buka bersama serta silaturahmi dengan aliansi BEM se-Riau dan kelompok Cipayung PMII Pekanbaru. Ketua PWNU Riau, T Rusli Ahmad, mengatakan bahwa acara tersebut digelar dalam rangka menyatukan silaturahmi Ormas Islam dengan kaum intelektual kampus.

"Kita juga berdiskusi khususnya pasca Pemilu 17 April yang banyak beredar hoax dan fitnah. Artinya kita memberikan pencerahan terhadap BEM yang merupakan agen perubahan, jangan kita ajak mereka berpolitik praktis. Biarkan mereka sebagai mahasiswa mengkritisi tentang kondisi terkini. Silaturahmi seperti ini harus kita jaga," kata Rusli Ahmad.

Rusli Ahmad menyebutkan, pada kesempatan itu mahasiswa diberikan pencerahan tentang perlunya mempertahankan keutuhan bangsa dan negara.

"Seperti Pancasila dan UUD 1945. Karena paham yang banyak masuk ke kampus adalah paham radikal yang hampir menghilangkan toleransi. Bahkan sampai ke membid'ah kan kerja ibadah-ibadah kita selama ini," cakapnya lagi.

Sebagai contoh, tambah Rusli, selama ini tidak ada persoalan yasinan, adzan, ziarah kubur, akan tetapi sekarang menjadi kajian yang dipertentangkan di kampus.

"Maka dari itu kami sampaikan Islam nusantara itu supaya mereka paham. Lingkaran ajaran Islam itu yang mengikuti alur adat istiadat dimana Islam itu berada. Dengan catatan tidak mengenyampingkan Alquran dan Hadits. Contoh tidak semua daerah pakai hari raya enam (Kampar). Itu budaya Islam nusantara, itu kita akui. Itu tradisi. Itulah kearifan lokal itu yang diterjemahkan NU sebagai Islam nusantara. Ini yang kami terangkan. Sekarang Ada yang menyampaikan Islam nusantara sesat, liberal. Alhamdulillah para aliansi BEM se Riau ini paham," imbuhnya.