Damkar Inhil Ungkap Data Terbaru Kebakaran Pulau Kijang, 33 Rumah Terdampak

KILASRIAU.com – Kebakaran hebat melanda permukiman padat penduduk di Lorong Cempaka, Pulau Kijang, Kecamatan Reteh, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Rabu (10/9/2025) sore.
Peristiwa yang terjadi usai waktu salat Asar itu menyebabkan puluhan rumah rata dengan tanah.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kabupaten Inhil, Junaidy, menjelaskan perkembangan terbaru terkait jumlah rumah yang terdampak. Dari hasil pendataan sementara, sebanyak 23 unit rumah warga dilaporkan hangus terbakar, 7 rumah mengalami rusak berat, serta 3 rumah lain di Jalan Bunga Tanjung dan Lorong Cempaka terpaksa dirubuhkan untuk memutus rambatan api.
- Kebakaran Hanguskan 20 Rumah di Lorong Cempaka, Api Padam Setelah Satu Jam
- Bea Cukai Aceh Perkuat Sinergi Bersama Kodam Iskandar Muda
- Bupati Inhil Hadiri Undangan Klarifikasi Usulan Dana Hibah RR 2025 di BNPB Jakarta
- Ketua Tp PKK Inhil Hj Katerina Susanti Herman Pimpin Rapat Persiapan Kunjungan Ibu Gubernur dan Ketua Umum PKK Pusat di Tembilahan
- Heboh! Pendulang Emas Temukan Granat di Sungai Kuantan
“Data ini merupakan hasil pendataan sementara di lapangan. Kemungkinan jumlahnya masih bisa bertambah, mengingat tim masih terus melakukan penyisiran di lokasi kejadian. Namun, untuk sementara sudah ada 33 rumah yang terdampak, baik hangus terbakar maupun rusak berat,” kata Junaidy, Rabu petang.
Api pertama kali muncul sekitar pukul 16.30 WIB. Dalam waktu singkat, api membesar dan menjalar ke rumah-rumah di sekitarnya. Warga yang panik berusaha menyelamatkan barang berharga seadanya. Asap tebal yang membumbung tinggi juga membuat suasana semakin mencekam. Api baru berhasil dikendalikan sekitar pukul 17.24 WIB setelah hampir satu jam lebih petugas damkar bersama masyarakat berjibaku di lokasi.
Menurut Junaidy, proses pemadaman tidak berjalan mudah karena terkendala kondisi alam dan minimnya sumber air.
“Di lapangan, petugas menghadapi tiupan angin kencang sehingga api cepat merambat ke bangunan lain. Selain itu, sumber air juga terbatas karena air dalam kondisi surut. Kita sampai harus memanfaatkan kolam milik warga untuk dijadikan suplai air dengan cara diangkut bolak-balik ke lokasi,” jelasnya.
Meskipun api telah berhasil dipadamkan, Junaidy mengungkapkan masih terdapat titik api kecil dan asap pekat dari puing-puing rumah yang terbakar.
“Tim masih melakukan pendinginan agar api benar-benar padam dan tidak muncul kembali,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga menegaskan bahwa peristiwa kebakaran kali ini tidak menimbulkan korban jiwa.
“Alhamdulillah, tidak ada laporan korban jiwa. Namun, kerugian materiil dipastikan cukup besar, mengingat sebagian besar rumah yang terbakar merupakan tempat tinggal permanen maupun semi permanen milik warga,” tambahnya.
Junaidy sekaligus mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran, terutama di permukiman padat.
“Kami menghimbau warga untuk selalu memastikan rumah dalam keadaan aman sebelum bepergian. Periksa kompor, colokan listrik, dan peralatan lainnya. Musibah seperti ini harus menjadi pelajaran bersama agar lebih berhati-hati,” tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak berwenang masih menyelidiki penyebab pasti terjadinya kebakaran. Tim gabungan dari DPKP bersama aparat terkait juga masih terus melakukan pendataan korban terdampak dan menyalurkan bantuan darurat bagi warga yang kehilangan tempat tinggal.
Tulis Komentar