Warga Tuah Madani Syukuri Rencana Fly Over Garuda Sakti: Terima Kasih Pak Wahid, Kami Terhindar Macet

KILASRIAU.com — Rencana pembangunan fly over di Simpang Garuda Sakti disambut gembira oleh warga Kecamatan Tuah Madani. Proyek nasional yang dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ini dianggap sebagai solusi permanen terhadap kemacetan yang selama ini menjadi keluhan utama masyarakat di kawasan tersebut.
“Kami sangat bersyukur, terutama karena proyek ini tidak membebani APBD Provinsi Riau. Ini sebuah langkah cerdas yang patut diapresiasi,” Ujar Pak Ucok Tokoh tokoh masyarakat Tuah Madani, kepada wartawan, dan didampingi Bang Darto warga jalan Soekarno Hatta, Rabu (10/7), dalam agenda Ngopi Rakyat Warkop Jalan Sukarno Hatta.
Ditambahlan Darto, selain mengurai kemacetan harian, fly over ini juga diyakini akan memisahkan jalur kendaraan umum dari lalu lintas truk tambang yang kerap memperparah kemacetan di jam sibuk. Warga berharap pembangunan dapat segera dimulai dan tidak berlarut dalam proses persetujuan di tingkat pusat.
- Pemkab Inhil Tegaskan Tidak Pernah Siapkan Lahan Transmigrasi dan Terima Limpahan dari TNTN
- Gas Pembangunan Skala Prioritas, Bupati Inhil: OPD Bekerja Lemah akan Dievaluasi
- Polres Inhil, Forkopimda, Mahasiswa, dan Masyarakat Gelar Aksi Solidaritas Bagi-Bagi Bunga di Tembilahan
- Pastikan Pelaksanaan Pembangunan Sesuai Target, Bupati Inhil Hadiri Rapat Evaluasi Fisik dan Keuangan
- Bupati Hadiri Rapat Evaluasi Fisik dan Keuangan Bersama Jajaran Pemkab Inhil
Tokoh masyarakat Tuah Madani ini, juga apresiasi atas langkah cepat Gubernur Abdul Wahid, karena pembangunan Fly over tidak membebani APBD, tetapi dengan anggaran APBN, yang jadi skala prioritas.
“Kalau bisa, dikerjakan lebih cepat. Fly over ini ibarat angin surga bagi kami. Simpang empat Panam sudah terlalu lama macet, dan inilah jawaban yang kami tunggu-tunggu,” tambah Pak Purba, didampingi Pak Petter, Ngadimin, Bang Naga, dan Kanda Saragih.
Mereka juga menyampaikan terima kasih secara khusus kepada Gubernur Riau, Dr. H. Abdul Wahid, yang dinilai berperan besar dalam memperjuangkan proyek ini di pemerintah pusat.
“Terima kasih Pak Wahid. Ini bukan sekadar beton dan aspal, tapi harapan baru bagi kami yang selama ini lelah dengan kemacetan,” tutup Bang Darto penuh semangat
Tulis Komentar