Bupati Inhil Terima Aksi Mahasiswa GEMPAR, Soroti Isu Kelapa dan DBD

KILASRIAU.com – Bupati Indragiri Hilir (Inhil), H. Herman, SE, MT, menerima langsung aspirasi puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Peduli Masyarakat (GEMPAR), saat menggelar aksi unjuk rasa di halaman Kantor Bupati Inhil, Senin (2/6/2025) sore.
Dalam orasinya, mahasiswa menyampaikan lima poin tuntutan, meliputi:
1. Optimalisasi fogging untuk pencegahan dan penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD).
- Pemkab Inhil Tegaskan Tidak Pernah Siapkan Lahan Transmigrasi dan Terima Limpahan dari TNTN
- Gas Pembangunan Skala Prioritas, Bupati Inhil: OPD Bekerja Lemah akan Dievaluasi
- Polres Inhil, Forkopimda, Mahasiswa, dan Masyarakat Gelar Aksi Solidaritas Bagi-Bagi Bunga di Tembilahan
- Pastikan Pelaksanaan Pembangunan Sesuai Target, Bupati Inhil Hadiri Rapat Evaluasi Fisik dan Keuangan
- Bupati Hadiri Rapat Evaluasi Fisik dan Keuangan Bersama Jajaran Pemkab Inhil
2. Rekomendasi penetapan kelapa sebagai komoditas industri dan pengaturan tata niaga.
3. Penetapan kelapa sebagai komoditas unggulan daerah.
4. Evaluasi Perda No. 4 Tahun 2018 tentang sistem resi gudang.
5. Transparansi atas kasus hama kumbang yang diduga berasal dari aktivitas PT. PWP.
Menanggapi hal itu, Bupati Herman menyatakan siap menindaklanjuti aspirasi mahasiswa melalui kajian bersama perangkat daerah terkait.
“Kami apresiasi masukan yang disampaikan adik-adik mahasiswa. Ini akan kami pelajari untuk ditindaklanjuti secara bertahap,” ujar Herman di hadapan massa aksi.
Terkait sektor kelapa, Bupati mengungkapkan bahwa pemerintah daerah telah merancang pembangunan pabrik hilirisasi di beberapa titik, yang akan dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Hal ini merupakan tindak lanjut dari survei yang dilakukan Kementerian Pertanian.
“Kita dorong hilirisasi agar kelapa tidak hanya dijual mentah. Selain itu, penting juga ada standarisasi harga agar petani tidak dirugikan,” tegasnya.
Sementara itu, untuk penanganan DBD, Kepala Dinas Kesehatan Inhil menyebutkan bahwa pihaknya terus melakukan fogging di wilayah terdampak, disertai edukasi gerakan 3M (Menguras, Menutup, Mengubur) kepada masyarakat.
Aksi yang berlangsung damai tersebut mendapat apresiasi dari pemerintah daerah atas kepedulian mahasiswa terhadap isu-isu strategis pembangunan di Kabupaten Inhil.
Tulis Komentar