UNISI Hari Ini: Membangun Fisik, Menjaga Ruh Keislaman

H Mhd Ramadhani Mahasiswa Fakultas Hukum, Universitas Islam Indragiri

KILASRIAU.com  - Di tengah hiruk pikuk dinamika internal kampus, Yayasan YIEC di bawah kepemimpinan Dr. Muannif Ridwan telah menyampaikan hak jawab terkait berbagai isu yang mencuat beberapa hari ini. 

Tanggapan tersebut menunjukkan sejumlah capaian penting yang patut diapresiasi mulai dari pembangunan kampus baru, penguasaan lahan strategis, peningkatan SDM, hingga langkah digitalisasi dan inovasi ekonomi kampus.

Sebagai mahasiswa Universitas Islam Indragiri, saya tidak menutup mata terhadap upaya nyata ini. Pembangunan fisik adalah bagian dari ikhtiar memajukan lembaga. Namun di saat yang sama, izinkan kami menyuarakan kerinduan yang lebih dalam: kerinduan akan hadirnya ruh Islami yang sejati dalam seluruh denyut nadi kampus ini.

UNISI membawa nama besar: Islam. Maka semestinya, setiap kebijakan, sikap, dan dinamika di dalamnya menjunjung tinggi nilai-nilai Islam: kejujuran, amanah, transparansi, keadilan, musyawarah, serta kasih sayang antarsesama. Kampus ini bukan sekadar lembaga pendidikan, tetapi ladang amal dan peradaban.

Maka izinkan kami bertanya dengan hati yang jujur:

• Apakah kita sudah benar-benar mendengarkan suara mahasiswa, sebagai amanah umat yang dititipkan kepada kita?

• Sudahkah setiap langkah pembangunan kita dipandu oleh keadilan dan kemaslahatan bersama?

• Di balik angka-angka aset dan infrastruktur, adakah ruang bagi mahasiswa untuk bertumbuh secara spiritual, intelektual, dan sosial?

Kami sadar, tugas membangun kampus bukan perkara mudah. Kami tidak menuntut kesempurnaan, namun kami rindu keteladanan. Kami tidak ingin menjadi lawan, tapi sahabat yang mengingatkan. Kritik bukanlah bentuk permusuhan, tetapi wujud cinta. Karena hanya yang peduli yang mau bersuara.

Mari kita renungkan kembali, apakah UNISI hari ini sudah mencerminkan nilai-nilai Islam yang menjadi identitas kita? Kampus Islami bukan hanya diukur dari nama dan bangunan, tapi dari cara kita memperlakukan satu sama lain, membuka ruang dialog, dan menghadirkan keadilan di setiap keputusan.

"Kami percaya, membangun UNISI adalah jalan jihad intelektual dan moral. Tapi jihad ini tidak bisa ditunaikan sendirian. Kita harus berjalan bersama: pimpinan, dosen, mahasiswa, dan seluruh elemen kampus. Bukan dalam ruang konflik, tapi dalam semangat ukhuwah persaudaraan yang tulus," ujarnya.

Mari kita jadikan kritik sebagai cermin untuk bercahaya, bukan senjata untuk saling melukai. Karena kampus ini, sejatinya adalah rumah bersama. Rumah untuk menimba ilmu, membangun masa depan, dan menanamkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin.

Wallahu A'lam.






Tulis Komentar