Proyek Got Antibanjir di Waduk H Dogol Lanjut Sampai KBT

Jakarta - Pembangunan got antibanjir serta tanggul di permukiman dekat Waduk Haji Dogol memang sudah selesai, namun proyek pengusir banjir tidak berhenti sampai di situ. Pembangunan saluran penghubung akan diteruskan sampai ke hilir yakni Kanal Banjir Timur (KBT).
Antara pembangunan got antibanjir di permukiman di Waduk Haji Dogol sampai dengan got antibanjir di Jl Buluh Perindu berjarak sekitar 1,5 km.

Proses pembangunan got antibanjir di kawasan permukiman Jl Buluh Perindu 1, Pondok Bambu, Duren Sawit masih berlangsung. Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur menargetkan pembangunan rampung Desember ini.

"Sampai akhir tahun kita rencanakan. Sampai akhir tahun selesai," kata Kepala Seksi Pembangunan dan Peningkatan Drainase SDA Jaktim, Tengku Saugi, kepada detikcom, Senin (5/12/2022).


Saugi menyebutkan pembangunan got antibanjir di Jl Buluh Perindu 1 itu merupakan satu aliran yang sama dengan pembangunan tanggul dan saluran air di Waduk Haji Dogol. Pada akhirnya, saluran air akan bermuara di Kanal Banjir Timur (KBT).

"Iya satu outlet, satu sistem. Outlet dari waduk itu kan kita bikin saluran penghubung lah yah. Itu boks yang melewati perumahan Jl Statistik, sampai terus, sampai ke KBT. Lewatin RS Duren Sawit, buangnya ke KBT," jelasnya.

Pembangunan masih dilakukan hingga kini. Ia menyebutkan lokasi Jl Buluh Perindu 1 merupakan titik hilir pengerjaan sebelum ke KBT.

"Yang di lokasi Buluh Perindu lebih kurang sekitar 50-60 meter yang belum," pungkasnya.

Ketua RT 16 RW 06, kawasan Jl Buluh Perindu 1, Pondok Bambu, Triyanto (48) mengeluhkan lamanya proses pengerjaan got antibanjir di daerahnya itu. Ia menyebutkan kerap menerima keluhan warga terkait akses jalan yang terganggu proses pengerjaan.

"Kalau warga saya sedikit terganggu. Kebanyakan (yang mengeluh) pengguna jalan, terutama pengguna jalan di SMPN 202, guru maupun siswa, karena itu akses jalan utama," kata Triyanto saat ditemui di kediamannya, sore.

Ia menuturkan pernah ada pemotor yang terjatuh di lokasi pengerjaan got tersebut. Ia khawatir akan terjadi hal serupa jika proyek tersebut tidak segera dirampungkan.

"Kondisinya malam hujan, pagi jalanan masih basah tapi gerimis. Ketinggalan tanah merah lah. Tiba-tiba papasan motor, yang satu mungkin kanannya ada barang berat traktor, pasir-pasir, mau papasan agak miring sambil ngerem. Untung saja nggak tercebur. Kalau tercebur, wah itu dua meter kedalamannya," cerita Tri.

Ia mengharapkan pihak terkait segera menyelesaikan pembangunan got tersebut. Sebab, Tri melanjutkan, akan banyak pengguna jalan yang terganggu, mengingat lokasi pembangunan dekat gereja dan sekolah.

"Harapan saya kalau bisa secepatnya (diselesaikan). Masih ada 30 meter lagi belum selesai," harapnya.

"Di sini juga deket Gereja Santa Anna. Santa Anna itu Natalan tiap tahun ramai. Akses jalanpun dari sini pasti sangat menganggu kalau gak selesai. Malah saya takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," sambung Tri.

Pantauan detikcom di Jl Buluh Perindu 1, terlihat pembangunan got antibanjir atau sodetan air masih berlangsung. Sejumlah beton dan alat berat masih terlihat dilokasi.

Beton penutup saluran dan alat berat memakan sebagian badan jalan. Terlihat juga sebagian saluran yang masih dalam pengerjaan terbuka, sebagian lagi ditutup menggunakan triplek. Adapun pada saluran diberikan pembatas berwarna oranye.

Proses pembangunan got telah berlangsung sejak pertengahan Oktober lalu. Namun tak kunjung rampung setelah hampir dua bulan berlalu.






Tulis Komentar