4 Pelajar Hilang Selama 10 Hari Jual 3 HP untuk Kunjungi Sejumlah Lokasi

KILASRIAU.com, - Dua pasang pelajar Pasuruan yang kabur dari rumah ternyata menjual 3 HP mereka untuk pergi ke sejumlah lokasi. Selama 10 hari menghilang mereka telah mengunjungi 5 lokasi.

Usai kabur dari rumah masing-masing pada Jumat (18/11), mereka saling ketemuan di sebuah warung kopi yang ada di Kecamatan Trawas, Mojokerto. Di sana lah mereka menjual HP.

"Di Trawas, mereka menjual handphone. Uang hasil penjualan itu sekitar Rp 1,7 juta," ujar Kanit Reskrim Polsek Gempol Iptu Khoirul Anam kepada detikJatim, Selasa (29/11/2022).

Lantas, menurut pengakuan para pelajar kepada Khoirul, dengan uang hasil penjualan HP itulah mereka bertahan hidup dan pergi ke sejumlah lokasi lainnya.

"Mereka berkeliling ke sejumlah kota sebelum akhirnya ditemukan warga di Desa Carat kemarin," kata Khoirul.

Lokasi pertama yang dituju yakni Pandaan. Khoirul tidak menjelaskan lebih lanjut lokasi tepatnya yang dituju oleh para pelajar ini di Pandaan, Pasuruan.

Dari Pandaan, 4 pelajar yang berboncengan naik Honda Tiger dan Scoopy itu kemudian menuju ke Prigen, masih di kawasan Pasuruan. Ke mana tepatnya, Khoirul juga tidak menyebutkan.

"Dari Prigen mereka menuju ke Songgoriti, Kota Batu. Setelah kehabisan uang mereka menuju Desa Carat, Kecamatan Gempol. Di sana mereka ditemukan warga," ujar Khoirul.

Kini, Polsek Gempol telah menyerahkan penanganan kasus ini kepada unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Pasuruan.

"Kasus ini selanjutnya kami limpahkan ke Unit PPA Polres Pasuruan," pungkas Khoirul.

Para pelajar itu ditemukan di lokasi terpencil di Dusun Carat, Desa Carat, Gempol, Pasuruan. Bermula dari warga setempat yang sering melihat mereka melintasi jalan menuju sawah.

Alif, salah satu warga di Dusun Carat mengatakan bahwa keempat pelajar itu yang sering melewati jalan menuju sawah itu terlihat oleh warga yang sedang mencari rumput.

"Apa yang mereka lakukan siang malam selama seminggu di tempat tersebut warga tidak mengetahui. Warga mengetahui hanya 2 anak laki-laki dan 2 perempuan," katanya.

Hingga warga Dusun Carat mendapat kabar bahwa ada 4 pelajar Pasuruan yang hilang. Untuk memastikan itu warga sempat menyamar jadi pencari rumput untuk memastikan.

"Ada kabar itu warga melakukan pengecekan untuk memastikan apakah empat anak yang sering menempati pos pengecekan air itu benar mereka," ujar Sutoko.

Hingga akhirnya penggerebekan dilakukan warga bersama aparat gabungan TNI-POLRI, juga perangkat desa setempat Senin (28/11). Keluarga salah satu pelajar perempuan juga turut serta.






Tulis Komentar