Menikmati Jajanan Legendaris Khas Suku Melayu

KILASRIAU.com  - Merupakan jajanan legendaris, Kue Putu Piring lumayan susah dijumpai di era modern seperti sekarang. Contohnya saja di Kota Tembilahan, Kue Putu Piring hanya dijual dibeberapa tempat seperti di Jalan H. Arif parit 11 tepatnya di depan SMPN 1 Tembilahan dan di Jalan Batang Tuaka.

Bagi mereka yang ingin menikmati jajanan jadul ini, harus menunggu sore hari karena umumnya pedagang Kue Putu Piring baru mulai membuka dagangannya pada sore hari sekira pukul 16.00 WIB.

Berbeda dengan zaman dahulu, Kue Putu Piring justru dinikamti sebagai sarapan di pagi hari disantap selagi panas bersama hangatnya segelas teh manis.

Si kuning Putu Piring terkenal dengan aroma kunyitnya yang khas saat dimasak. Aroma itu pula yang jadi pengingat untuk sesekali flashback ke masa lalu.

Salah seorang pedagang Kue Putu Piring di Jalan H. Arif parit 11, Ema mengatakan peminat jajanan yang dijualnya cukup tinggi. dalam satu hari Ema mampu menghabiskan hingga delapan kilo tepung beras sebagai bahan baku utama pembuatan Putu Piring.

Ema berjualan Kue Putu Piring sejak tahun 2011 hingga sekarang. Proses memasak Putu Piring yang dijual Ema terbilang unik karena menggunakan tutup ceret. 

Menyantap Putu Piring juga cukup membuat perut terasa kenyang karena bahan utama Putu piring menggunakan beras yang sudah dihaluskan.

Putu Piring biasanya dinikmati bersama kelapa parut. Satu cup putu piring yang dijual Ema terdiri dari empat potong Putu Piring dengan harga Rp 5000. (Advertorial)






Tulis Komentar